TRAVEL FAIR : Ketua PITA Jatim, Aries Subadi saat menghadiri acara Indo Travel Fair and Table Top di Fave Hotel Surabaya, Kamis (18/7/2019). (duta.co/imam)

SURABAYA | duta.co – Hadirnya Online Travel Agent (OTA) dengan ekspansi yang sangat massif seperti Traveloka.com, tiket.com, pegi-pegi.com dan masih banyak yang lainnya ternyata tidak mematikan perusahaan travel konvensional.

Keberadaan travel konvensional masih tetap memiliki pasar setianya meski untuk jenis layanan tertentu seperti pemesanan tiket bisa jadi berkurang karena makin banyak masyarakat yang bisa dengan mudah booking sendiri melalui aplikasi di android atau PC.

Demikian dikatakan Aries Subadi selaku Ketua Perhimpunan Travel Agen Jawa Timur (PITA Jatim) disela Indo Travel Fair & Table Top di Fave Hotel Surabaya. Menurutnya sampai saat ini, eksistensi travel konvensional masih bertahan dan banyak yang baru.

“Menjadi bukti bahwa tetap tumbuh meski beberapa item layanan seperti tiket dan booking kamar berkurang dengan hadirnya OTA,” jelasnya.

Aries menambahkan PITA berdiri lima bulan lalu dan akan terus mengembangkan jaringan dan layanan lebih luas lagi. Dan acara Indo Travel Fair & Table Top yang pertama kali guna memacu pelaku pariwisata. Saat ini anggota PITA 222 seluruh.jatim dan 50 dari luar jatim.

“Dalam Indo Travel Fair & Table Top ini dihadiri 80 Seller dan 220 buyer 220. Meski kondisi perekonomian tengah naik turun, peminat pariwisata tetap stabil. Kalau sekarang ini tetap stabil. Selalu ramai sampai sekarang. Tapi ya di Bali itu yang paling rame,” katanya.

Tujuan digelarnya acara ini dijelaskan Aries, sebagai ajang silaturahmi para pelaku bisnis travel.

“Kami juga mencari rekanan untuk semakin memajukan pariwisata di Indonesia,” jelas dia.

Selain itu, Indo Travel Fair & Table Top ini juga mampu meningkatkan omset para pelaku usaha. Harapan kami pihak PITA Jatim dan para buyer bisa lebih bersinergi dalam bisnis ke depannya.

Ditanyai soal segmentasi pasar, travel fair ini menyasar semua usia. Baik kalangan milenial maupun dewasa, single atau keluarga. Potensi travel wisata di Jatim akan positif seiring pertumbuhan ekonomi karena setiap orang pasti butuh liburan.

“Kalau lihat kondisi saat ini potensinya akan bagus ke depannya. Saya harap bisa positif terus,” jelas pria yang juga berprofesi sebagai pengacara ini.

Meski perkembangan travel tour ini ke arah positif, pihaknya tak memungkiri bahwa penggunaan transportasi tertentu turut berpengaruh.

“Wisata yang menggunakan pesawat ini yang agak susah. Biasanya mereka (pelaku bisnis travel) menggantinya dengan open trip pakai bus,” kata pria yang sudah 24 tahun bergelut di bidang travel wisata ini. (mm)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry