Maki Zamzam, S.KM., M.K.M – Dosen S1 Kesehatan Masyarakat

1.      Efek Stres terhadap Masalah Gizi di Remaja: Fokus pada Gangguan Makan

Stres merupakan respons alami tubuh terhadap tekanan atau tantangan. Pada remaja, stres dapat berasal dari berbagai sumber, termasuk tekanan akademik, masalah sosial, dan perubahan fisik. Efek stres terhadap masalah gizi pada remaja, khususnya gangguan makan, merupakan topik yang penting untuk dibahas, mengingat masa remaja adalah periode kritis dalam pembentukan kebiasaan makan dan perilaku terkait gizi yang dapat berdampak jangka panjang.

2.      Gangguan Makan pada Remaja

Gangguan makan adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perilaku makan yang tidak normal dan disertai gangguan emosi. Gangguan makan yang paling sering terjadi antara lain anoreksia nervosa, bulimia nervosa, dan gangguan makan berlebihan (binge eating disorder). Gangguan makan dapat memiliki konsekuensi serius bagi kesehatan fisik dan mental remaja.

Info Lebih Lengkap Buka Website Resmi Unusa
3.      Hubungan antara Stres dan Gangguan Makan

Stres dapat mempengaruhi status gizi remaja melalui berbagai mekanisme. Penelitian menunjukkan bahwa stres dapat menyebabkan perubahan dalam perilaku makan, baik berupa peningkatan atau penurunan asupan makanan. Remaja yang mengalami stres mungkin cenderung mengonsumsi makanan tinggi kalori dan lemak sebagai bentuk “emotional eating” atau makan untuk mengatasi emosi. Sebaliknya, stres juga dapat menyebabkan penurunan nafsu makan dan asupan makanan, yang berpotensi menyebabkan kekurangan gizi

4.      Efek Stres terhadap Status Gizi

Stres memiliki korelasi dengan status gizi remaja. Penelitian menunjukkan bahwa semakin tinggi skor stres, semakin tinggi tingkat status gizi seseorang. Hal ini dapat dimengerti karena dalam keadaan stres, remaja mungkin mengalami perubahan nafsu makan. Remaja dengan status gizi lebih cenderung mengonsumsi energi lebih banyak, terutama makanan tinggi kalori dan lemak, sedangkan remaja dengan status gizi kurang mungkin lebih banyak mengurangi konsumsi energi atau mengalami kesulitan untuk makan

5.      Pencegahan dan Intervensi

Mengingat dampak negatif stres terhadap status gizi dan risiko gangguan makan, penting untuk mengembangkan strategi pencegahan dan intervensi yang efektif. Beberapa pendekatan yang dapat dilakukan antara lain:

a.      Edukasi Gizi: Memberikan informasi tentang pentingnya nutrisi seimbang dan dampak negatif perilaku makan yang tidak sehat.

b.      Manajemen Stres: Mengajarkan remaja cara mengelola stres melalui teknik relaksasi, olahraga, dan kegiatan positif lainnya.

c.      Dukungan Sosial: Membangun jaringan dukungan bagi remaja, termasuk keluarga, teman, dan profesional kesehatan mental.

d.      Intervensi Psikologis: Untuk remaja yang sudah mengalami gangguan makan, intervensi psikologis seperti terapi perilaku kognitif dapat membantu mengatasi masalah makan dan emosi yang mendasarinya

6.      Kesimpulan

Stres memiliki efek signifikan terhadap masalah gizi di remaja, khususnya dalam konteks gangguan makan. Mengidentifikasi dan mengatasi sumber stres pada remaja, serta memberikan dukungan dan intervensi yang tepat, adalah kunci untuk mencegah dan mengelola masalah gizi dan gangguan makan pada kelompok usia ini. *

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry