Keterangan foto liputan6.com

SURABAYA | duta.co – Ada-ada saja. Kini muncul fenomena anak-anak mabuk lem atau ngelem, ini mengundang keprihatinan dari sejumlah kalangan. Pasalnya, bau gas pada lem sangat berbahaya bagi kesehatan bahkan dapat mengakibatkan kematian.

Dinas Kesehatan (Dinkes) Jatim, akan terus melakukan penyuluhan ke sekolah dan masyarakat terkait masalah ini . “Kontrol sosial masyarakat harus ditingkatkan,” kata Kepala (Dinkes) Provinsi Jawa Timur, Kohar Hari Santoso, Jumat (23/11).

Lanjutnya, kasus lima anak di Surabaya yang kedapatan dengan sengaja menghirup uap lem perlu mendapat perhatian khusus. Aplagi ini dipakai untuk alat teler seperti miras.

“Seseorang yang sering mabuk dengan menghirup uap lem sangat membahayakan, khususnya pada anak-anak. Sebab, pada kadar tertentu bisa menyebabkan pelaku ngelem meninggal secara mendadak atau sudden sniffing death,” ujarnya.

Ia menjelaskan dalam pergaulan anak muda khususnya yang berkembang di anak jalanan, lem perekat serba guna sering disalahgunakan untuk mendapatkan sensasi mabuk. Apalagi, lem tersebut juga sangat mudah didapatkan dengan harga yang relatif murah.

“Bahkan fungsinya sangat bermanfaat, banyak yang tidak menyangka ada risiko di balik uap lem yang baunya cukup menyengat. Padahal bau uap dari lem itu bikin kehilangan kesadaran dan bahkan bisa menyebabkan gangguan kesadaran hingga bisa merenggut nyawa,” ujarnya.

Kohar mengaku prihatin atas perbuatan yang dilakukan anak-anak yang masih tergolong di bawah umur tersebut. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry