SURABAYA | duta.co – KH Abdul Hadi Wijaya, dzurriyah Hadratussyaikh KH Hasyim Asy’ari, Jombang, Selasa (23/9/25) mampir ke Museum NU. Menurutnya, ia tengah safari ke Jawa Timur, dan memaksimal agenda silaturrhaim, termasuk sowan ke PWNU Jatim.

“Masuk Museum NU baru pertama kali. Semoga para pengurus Museum NU diberi kekuatan, untuk istiqomah merawat sejarah. Ini bagian penting dalam perjuangan,” tegas Gus Ahad panggilan akrabnya kepada duta.co.

Kiai muda yang berdomisili di Jawa Barat ini, didampingi Ketua Museum NU, Imam  Budi Utomo dan Pemred Duta Masyarakat, Mokhammad Kaiyis. “Sebagian koleksi sedang mengikuti pameran di Fakultas Sejarah UNESA. Tetapi, tidak mengurangi rasa hormat, inilah rekam jejak para kiai NU,” terang Imam.

Gus Ahad menyaksikan rekam jejak keilmuan Mbah Hasyim. Ia juga menyaksikan gambar kamar Mbah Hasyim saat mondok di Pondok Pesantren Siwalanpanji, Sidoarjo. “Luar biasa. Ini SK Presiden RI pertama soal pengangkatan sebagai Pahlawan Nasional. Ada juga kamar ngaji beliau. Apa ini masih ada ya?” tanyanya.

Dijelaskan Mokhammad Kaiyis, bahwa, PP Siwalanpanji merawat dengan baik kamar-kamar beliau. Ini sengaja diabadikan untuk diketahui generasi muda NU. Betapa (pendidikan) itu sangat penting. “Kalau tidak salah, kamar mondok beliau masih utuh dan terawatt dengan baik. Kalau ada waktu luang, suatu saat kita sowan ke pesantren tersebut,” jelas anggota Dewa Kehormatan PWI Jatim ini.

Gus Ahad juga mencermati gerakan politik Komite Hijaz NU yang berani mendesak Raja Arab Saudi untuk memberlakukan 4 mazhab. Sehingga tidak didominasi Wahabi. Andai saja kiai-kiai NU tidak gigih memperjuangkan itu, mungkin kita akan kesulitan berhaji dan berumrah. “Alhamdulillah sekarang menjadi mudah dalam beribadah ke tanah suci,” tegasnya.

Dipaparkan Kaiyis, bahwa, Museum NU berencana mencetak buku panduan ziarah Wali Songo, termasuk penetrasi ajaran Islam yang rahmatan lilalamin. “Kita sedang gagas miniatur Wali Songo, sekaligus akan menjadi jujugan jamaah yang hendak menuju makam para auliya. Dari sini (MUseum NU) akan kita beri buku (gratis) panduan tata ziarah yang benar sekaligus pedoman mengamalkan Islam yang rahmatan lilalamin,” pungkas Kaiyis.(mky)