Dulu Ditolak Jokowi, Bandara Kediri Jadi Proyek Strategis Nasional

2 Mei 2018

472

luhut binsar pandjaitan — Luhut Binsar Pandjatian (ist)

JAKARTA | duta.co – Proyek Bandara Kediri yang dibangun PT Gudang Garam Tbk diputuskan masuk ke dalam daftar Proyek Strategis Nasional (PSN). “Bandara Kediri kita masukkan ke Proyek Strategis Nasional. Udah itu aja. Sudah masuk lagi. Keputusannya lagi diurus,” kata Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan di kantornya, Rabu (2/5).

Staf Khusus Menko Maritim Admadji Sumarkidjo mengatakan, salah satu tujuan dimasukkannya proyek ini ke dalam PSN adalah agar pembebasan lahannya bisa lebih cepat. “Kalau jadi PSN kan soal pembebasan lahan bisa lebih cepat. Kalau umpamanya sepenuhnya dikerjakan swasta kan ribet. Gudang Garam yang akan membangun dan menghibahkan kepada pemerintah,” tuturnya.

Seperti diketahui, sebelumnya proyek bandara ini juga diusulkan menjadi proyek strategis seiring dengan evaluasi PSN yang dilakukan pemerintah pada Kuartal I-2018. Namun, Presiden Joko Widodo menolak usulan itu salah satunya karena pembangunan fisik belum dapat dimulai maksimal kuartal III 2019.

“Saya kira mungkin ada prosesnya, bukan ditolak. Gudang Garam itu kan Tbk, harus bikin RUPS, karena pemilik minoritas harus diberitahu, kita investasi sekian triliun untuk bikin ini,” jelas Atmadji.

Sebelumnya kepastian ditolaknya Bandara Kediri sebagai proyek strategis diungkapkan Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi usai rapat terbatas tentang Evaluasi Proyek Strategis Nasional di Kantor Presiden hari ini, Senin (16/4/2018).

Ada tujuh proyek yang ditolak sebagai proyek strategis nasional. Rinciannya, empat pelabuhan, yaitu Merak, Bakauheni, Gilimanuk, dan Ketapang. Kemudian, dua bandara yang ada di Sukabumi dan Kediri, serta satu proyek kereta api double track Sukabumi.

Salah satu keunggulan apabila suatu proyek dikategorikan sebagai strategis nasional adalah adanya dukungan regulasi terkait pembebasan tanah. Namun demikian, lanjut Menhub ketikaitu, akan ada reguasi baru yang menjamin ketersediaan tanah bagi proyek yang tidak dimasukkan sebagai strategis nasional.

“Dari Bapak Presiden, apakah PP atau Perpres, akan ada satu bentuk keputusan yang memberikan kesempatan cara pembebasan tanah menggunakan UU No 2 [tentang pengadaan tanah] Bukan hanya PSN [Proyek Strategis Nasional] tapi juga strategis tapi gak perlu dimasukkan ke PSN,” kata Budi Karya saat itu.

Seperti diketahui, Bandara Kediri merupakan inisiatif dari Gudang Garam di mana nantinya infrastruktur itu kemudian akan diserahkan ke pemerintah secara gratis. Menko Bidang Kemaritiman Luhut Binsar Pandjaitan mengatakan bandara yang dibangun dengan investasi sekitar Rp 2 triliun itu nantinya akan dikelola BUMN, yaitu PT Angkasa Pura II.

Rencananya Bandara Kediri akan dibangun di atas lahan 400 hektare dan merupakan proyek greenfields, di mana mulai dari investasi, pembebasan lahan hingga pembangunan fasilitas berasal dari swasta.

Kaji Kembali PSN

Sebelumnya, Menko Perekonomian Darmin Nasution memang mengatakan, pemerintah telah melakukan kajian kembali untuk melihat proyek strategis yang sudah selesai, progres berjalan, dan mana saja yang belum dianggap berjalan.

“Sudah diputuskan Presiden mana saja proyek, atau apa kriterianya menganggap proyek perkembangannya tidak seperti dibayangkan,” jelas dia, Senin (16/4/2018) lalu.

Ada 14 proyek senilai Rp 264 triliun dikeluarkan karena pembangunannya diyakini tidak akan dimulai pada Kuartal III-2019 atau menjelang pergantian pemerintahan. Adapun jumlah terbaru proyek strategis yang ditetapkan ada 222 proyek dan 2 program dengan nilai lebih dari Rp 4.100 triliun.

Darmin merinci, proyek yang ditetapkan sebagai strategis nasional adalah: