Keterangan Foto detik.com/dok dpp pkb

SURABAYA | duta.co – Ketua Umum Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN), H Ali Azhar, SH, M.Hum mengaku heran dengan munculnya dukungan PBNU terhadap pencalonan Ketum PKB Abdul Muhaimin Iskandar sebagai Cawapres 2019. Disamping menabrak khittah NU, dukungan PBNU itu justru meruntuhkan wibawa kiai, terkesan sangat bernafsu dengan jabatan.

“Sebagai warga NU, kita patut bertanya, ada apa sih PBNU dengan Cak Imin? Mengapa kiai-kiai sampai begitu bersemangat mendorong Cak Imin merebut kursi Wapres. Masak sih kita tidak bisa belajar dari Pilgub Jatim, di mana sejumlah oknum pengurus NU terlibat Pilgub secara masif. Dan itu sangat memprihatinkan,” tegas Gus Ali panggilan akrabnya.

Menurut Gus Ali, pengurus NU (PBNU) tidak selayaknya terlibat aktif dalam politik praktis. Masih banyak cara untuk melakukan itu, tanpa harus ‘menodai’ organisasi yang telah menyatakan diri kembali ke khitthah-26.

Istilah KH Hasyim Muzadi, lanjutnya, sebagai pengurus NU, tidak boleh mengedepankan nafsu politik praktis. “Kloset belum dipasang, sudah sibuk jongkok. Ini kelihatan kalau nafsu politiknya tidak bisa dikendalikan. Pertanyaannya: Ada apa?,” jelasnya.

H Ali Azhar SH, M.Hum (Gus Ali) Ketua Umum PPKN. (FT/IST)

Seperti diberitakan banyak media, dukungan PBNU itu muncul dalam acara silaturrahim PBNU dan DPP PKB di kantor PBNU, Jalan Kramat Raya, Jakarta Pusat, Selasa (3/7/2018). “Kita mendukung langkah politik PKB, termasuk mendukung Cak Imin Cawapres. Kita dukung aja, PBNU dukung saja untuk kemaslahatan umat,” ujar Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj.

Dia berharap, pilihan politik Cak Imin dapat membawa kemaslahatan bagi warga NU. “Yang diharapkan menang ya Pak Jokowi, survei teratas ya Jokowi. kalau mau menang ya Jokowi mungkin ya,” imbuhnya.

Said Aqil juga mendoakan PKB dan Cak Imin agar sukses memenangkan Pileg dan Pilpres mendatang. “Mudah-mudahan dengan niat yang tulus bisa membawa kemenangan untuk Cak Imin, PKB, dan NU,” katanya.

Sementara itu, Wakil Rais Am PBNU KH Miftahul Achyar tak kalah politis. Ia mengajak warga NU kompak dalam pilihan politik. Menurutnya bila NU kompak semua bisa dimenangkan. “Kita harus tata warga NU untuk menyukseskan Cak Imin pada Pilpres mendatang,” katanya.

Dia mengajak kiai dan warga NU untuk mulai bekerja merapatkan barisan untuk memenangkan Cak Imin pada Pilpres 2019. “PKB pernah besar, karena itu tidak sulit untuk menjadi besar kembali dan menangkan Pilpres mendatang,” kata Kiai Miftah di acara yang sama.

Ajakan Wakil Rais Am PBNU KH Miftahul Achyar untuk merapatkan barisan memenangkan Cak Imin ini, menurut Gus Ali, sebagai ajakan yang keliru. Belum lagi sosok Cak Imin yang dinilai memiliki banyak cacat politik di depan warga NU.

“Ini sama halnya menganggap NU itu sebagai partai politik. Fakta yang mengerikan. Karena itu, warga NU penganut khitthah harus juga merapatkan barisan, kita lawan segala bentuk politisasi organisasi. Itu jelas bukan untuk warga NU, tetapi untuk pribadi-pribadi,” jelasnya dengan nada serius. (SINDONEWS/MKY)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry