Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky melaksanakan tes urin sebagai wujud dukungan pemberantasan Narkoba di Tuban.

TUBAN | duta.co – Sebagai wujud dukungan Pemerintah Kabupaten Tuban dalam memerangi peredaran obat-obat terlarang, Bupati beserta pimpinan Organisasi Perangkat Daerah (OPD), jajaran Forkopimda, perwakilan kepala desa, dan pejabat Lembaga Pemasyarakatan (Lapas) Kelas II B Tuban menjalani tes urin. Tes tersebut diselenggarakan oleh BNNK Tuban di Gedeng Pemkab Tuban. Senin (28/6/2021)

Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky saat dikonfirmasi duta.co menuturkan, selain memperingati Hari Anti Narkoba Internasional (HANI) tes urin tersebut sebagai wujud dan dukungan pemerintah dalam memerangi dan memberantas peredaran Narkoba, salah satunya dengan penegakan P4GN di Tuban.

“Kami mengimbau kepada semuanya agar menghindari Narkoba, karena tidak ada nilai positifnya, justru akan merusak diri kita,” terang Bupati Tuban, Aditya Halindra Faridzky

Lebih lanjut alumni Unair ini menyampaikan pemerintah bersama BNNK akan membuat kegiatan positif untuk usia produktif  yang dirasa dapat mengurangi peredaran dan penggunaan Narkoba.

Bupati kelahiran April 1992 ini akan menindak tegas jika nantinya ada jajarannya yang terbukti hasil tes urinnya positif.

“Pasti kita akan tegas terhadap teman-teman yang menggunakan narkoba di lingkungan pemerintahan. Kita lihat nanti, kita akan kaji selanjutnya,” jelas Bupati yang juga menjabat sebagai Ketua DPD Partai Golkar ini.

Sementara itu Kepala BNNK Tuban AKBP I Made Arjana ditemui dilokasi menjelaskanKabupaten Tuban secara geografis merupakan salah satu segi tiga emas di Jawa Timur. Sehingga, sangat rentan terhadap penyebaran narkotika.

“Kita sudah berkoordinasi dan bekerjasama dengan stakeholder lainnya seperti kepolisian, pemerintah daerah, forkopimda, TNI untuk melakukan pencegahan penyebaran narkoba di Tuban,” ujarnya.

Pria asal Pulau Dewata ini juga menambahkan penyalahgunaan narkotika biasanya dilakukan pada usia produktif. Yaitu mulai dari 15 sampai 64 tahun dan di Indonesia sendiri mencapai 1,8 persen masyarakat menggunakan narkoba.

“Untuk di Tuban sendiri tidak bisa dipastikan, selama masa pandemi jumlahnya naik turun namun tetap kita waspadai agar tidak meningkat,” pungkasnya. (sad)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry