JAKARTA | duta.co — Platform Balai Besar Teknologi (BLPT) Kemendikdasmen menyelenggarakan program peningkatan keterampilan guru di bidang TIK. Program ini sudah digelar sejak tahun 2017 hingga 2024 melalui kegiatan pembelajaran berbasis TIK (PembaTIK) yang diikuti oleh guru dan tenaga kependidikan. BLPT merupakan lembaga layanan di bawah Pusdatin Kemendikdasmen.
PembaTIK tahun 2023 mengusung tema “Menguatkan Ekosistem Digital Pendidikan dengan Berkarya dan Berbagi untuk Wujudkan Merdeka Belajar”. Sementara, pada tahun 2024 ini juga diselenggarakan beberapa agenda, semisal Ki Hajar STEM yang memang difokuskan untuk penguatan skill guru di bidang sains, teknologi dan matematika.
Acara ini menghadirkan narasumber, Sekretaris Jenderal Kemendikdasmen, Suharti, Dirjen GTK Kemendikbudristek, Kepala Balai Layanan Platform Teknologi, Wibowo Mukti, Founder Nyalanesia, Lenang Manggala, Dosen Universitas Negeri Jakarta, Uwes Anis Chaeruman, Konten Kreator, Sherly Annavita Rahmi, serta Duta Teknologi Banten 2021, Epi Suhaepi.
Sesjen Suharti mengatakan bahwa kegiatan PembaTIK menjadi salah satu wadah, yang diharapkan dapat menggali potensi para tenaga kependidikan untuk meningkatkan kualitas pembelajaran. Suharti berpesan agar PembaTIK untuk terus membantu dan berbagi sesama guru, sehingga dapat meningkatkan mutu yang ada.
“Jadi kami membutuhkan dukungan dari Bapak/Ibu, semuanya para PembaTIK untuk terus membantu berkarya dan berbagi, untuk sesama guru-guru yang lain sehingga mereka meningkat kualitasnya,” ujar Suharti, sebagaimana informasi ke media ini, Senin (09/12).
Dirjen GTK Kemendikdasmen mendukung adanya program peningkatan kompetisi pembelajaran berbasis TIK oleh guru dan tenaga kependidikan.
“Saya mendukung sepenuhnya terhadap penyelenggaraan program pembelajaran berbasis TIK atau sering kita dengar dengan singkatan pembatik yang menjadi wujud inovasi yang dilakukan oleh BLT Kemendikbudristek dalam meningkatkan kesadaran guru untuk meningkatkan kapasitasnya dalam pemanfaatan teknologi,” ujarnya.
Menurutnya, ujung tombak Merdeka Belajar adalah para guru dan tenaga kependidikan yang siap bertransformasi dan siap meningkatkan level kompetensinya demi peningkatan kualitas pendidikan Indonesia. Dalam konteks ini, pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi menjadi bagian untuk menciptakan berbagai inovasi pembelajaran yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik.
Melalui acara ini para narasumber berharap dapat membantu mengembangkan kompetensi tenaga pendidikan Indonesia. Salah satunya Lenang Manggala yang menyatakan antusiasnya kini gilirannya untuk membantu tenaga pendidik Indonesia.
“Saya seseorang yang hidupnya telah diubah oleh guru di masa sekolah, dan 7 tahun ini memutuskan untuk membantu jutaan guru dan siswa agar bisa mengembangkan potensi dan kontribusinya bersama nyala Indonesia,” tutur Lenang.
Tak lupa, Lenang menyampaikan rasa terima kasihnya kepada Bapak/Ibu guru yang sudah bersusah payah belajar mencari solusi dari setiap permasalahan pendidikan yang dihadapi.
“Inovasi itu bukan tentang diri kita sendiri, tetapi demi anak cucu kita agar mendapatkan kehidupan yang jauh lebih baik di masa depan nanti. Menjadikan pendidikan yang jauh lebih inovatif dan berbasis teknologi,” tambahnya.
PembaTIK diselenggarakan juga untuk mendorong kemerdekaan cara siswa dan guru untuk berpikir dan berkreasi meningkatkan kompetensi serta untuk menciptakan inovasi pembelajaran dengan memanfaatkan platform teknologi.
Harapannya dengan adanya Pembatik mampu menghasilkan guru- guru yang siap berkolaborasi, mewujudkan Merdeka Belajar dan memajukan pendidikan di Indonesia serta berperan sebagai jangkar teknologi pendidikan Indonesia.(*)