SURABAYA | duta.co – Ketua Umum Laskar Merah Putih (LMP), H Adek Erfil Manurung, SH bertandang ke Surabaya. Ia mengendus sejumlah masalah yang melilit arek Suroboyo. Ironisnya sampai kini belum terselesaikan. Salah satunya terkait status tanah ‘Surat Ijo’ atau Izin Pemakaian Tanah (IPT) yang diterbitkan Pemkot Surabaya. Padahal, mereka sudah menempati berpuluh-puluh tahun. Kok bisa?
“Saya sendiri miris mendengar kisah perjuangan pemegang Surat ijo atau IPT. Sudah puluhan tahun mereka berjuang, tetapi, sampai kita tanpa hasil. Jumlahnya tidak sedikit, konon 49 ribu persil berstatus Surat ijo,” demikian disampaikan Adek Erfil Manurung ketika mampir ke kantor duta.co, Senin (10/6/24).
Menurut Adek, LMP punya kepentingan membantu masyarakat lemah. Termasuk problem yang melilit warga Surabaya berupa Surat Ijo ini. Karena itu, ketika ada kader LMP (Ning Yatiek atau Maryeti Fadelan) yang siap menjadi Walikota Surabaya, LMP mendukung. Intinya memperhatikan aspirasi warga,” tegasnya.
Problem Surabaya sebagai Kota Metropolitan, tegasnya, memang tidak sedikit. Sebagai Kota Pahlawan, jasa warga Surabaya juga begitu besar bagi Indonesia. Kita tidak bisa bayangkan, bagaimana kalau militansi Arek Suroboyo runtuh ketika menghadapi (kembalinya) penjajah. Sementara daerah lain (termasuk Jakarta) sedang lumpuh.
“Karena itu, kegigihan Arek Suroboyo harus kita apresiasi. LMP mendukung penuh upaya memajukan Kota Surabaya. Sebagai Kota Metropolitan ke-2 setelah Jakarta, Kota Surabaya menjadi harapan kita bersama,” tegasnya.
Momen Pilwali Surabaya, kata Adek, harus menjadi jembatan strategis untuk mengurai masalah yang melilit Are Suroboyo. Termasuk tuntasnya masalah Surat Ijo. “LMP akan mengawal dengan ketat, sehingga problem ini bisa terurai dengan baik. Maka, ketika ada kader LMP siap menjadi bakal Cawali Surabaya, kita dukung penuh,” pungkasnya. (mky)