SURABAYA | duta.co – Dukungan Ketua Umum PBNU KH Said Aqil Siroj terhadap pencalonan Ketua Umum DPP PKB, Muhaimin Iskandar (Cak Imin) sebagai Cawapres 2019, menuai protes warga NU. Achmad Yani Albanis, Sekretaris Pergerakan Penganut Khitthah Nadliyyah (PPKN) menyebutnya sebagai langkah politik yang blunder.

 “Ini menjadi pembenar, bahwa, NU sudah larut dalam perebutan kekuasaan, sudah dikangkangi partai politik tertentu untuk memuaskan nafsu kekuasaan seseorang. Sebagai Ketua Umum PBNU, mestinya Kiai Said menjaga khitthah NU sebagaimana yang selalu disuarakan,” tegas Yani kepada duta.co, Kamis (15/3/2018).

Seperti diberitakan banyak media, Ketua Umum PBNU ini terang-terangan mendukung Cak Imin sebagai Cawapres, dengan alasan tidak ada calon lain dari kader NU yang menonjol, selain Cak Imin.

“Kalau saya pribadi tidak usah dimintai pendapat, tidak usah ditanya lagi, yaa pasti Cak Imin, memang siapa lagi,” kata Kiai Said bersama Cak Imin usai meresmikan koperasi PCNU Cilacap, Kamis (15/3/2018).

Kiai Said juga mengatakan Cak Imin adalah sosok yang lengkap.  “Gus Imin ini cucu pendiri NU, aktivis PMII, Ketum PKB, pernah jadi Wakil Ketua DPR dan menteri,” ujarnya.

Masih menurut Yani, meski Kiai Said mengatakan ‘kalau saya pribadi’, tetap saja tidak bisa dipisahkan dari posisinya sebagai Ketua Umum PBNU. “Jangan membuat akal-akalan dengan menyebut sebagai pribadi. Kalau yang seperti ini dibiarkan, maka, rusaklah NU. Ini manuver murahan demi kekuasaan ‘menggadaikan’ organisasi,” tegas Yani yang mengaku akan terus mengkritisi segala bentuk pelanggaran khitthah.

Ketika dijelaskan soal sosok Cak imin yang lengkap, sebagaimana alasan Kiai Said, menurut Yani, bagi NU tidak ada urusan. “Mau lengkap, mau hebat, mau top, bagi NU tidak ada urusan. Seperti disampaikan Kiai Said sendiri, politik NU itu politik kebangsaan, bukan politik praktis, apalagi dukung-mendukung Cawapres,” tegasnya. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry