Dua siswa asing, Rene Marcaud Philippe dari Perancis dan Luka Joonatan Hannula dari Finlandia mengikuti rangkaian acara perawatan jenazah di Smamda Surabaya, Senin (25/3/2024). DUTA/Wiwik
SURABAYA | duta.co – Dua siswa asing Rene Marcaud Philippe dari Perancis dan Luka Joonatan Hannula dari Finlandia mengikuti rangkaian acara perawatan jenazah di SMA Muhammadiyah 2 (Smamda) Surabaya, Senin (25/3/2024).
Seperti diketahui, siswa/siswi Smamda Surabaya XII mengisi kegiatan selama Ramadan ini salah satunya dengan belajar perawatan jenazah. Dibagi beberapa kelompok, masing-masing dipandu, dibimbing serta dinilai oleh satu guru.
“Pertama, pakai sarung tangan. Siapkan perlengkapan yang dibutuhkan. Lalu mulai perawatan memandikan dengan membersihkan kotoran yang melekat di tubuh jenazah,” kata salah satu guru, Ust Sulaiman.
Masing-masing anak segera melaksanakan panduan itu. Termasuk dua siswa asing yang saat ini menjadi siswa Smamda Surabaya dan SMA Trimurti. Keduanya juga menggunakan sarung tangan dan terlibat dalam proses memandikan jenazah.
Luka yang saat ini duduk di kelas XI itu mengaku senang bisa ikut terlibat dalam kegiatan ini. Dia banyak belajar tentang budaya dan tradisi umat Islam.
“Pasti nanti saya bagikan pengalaman ini ke teman-teman, sekolah saya di Finlandia dan tentunya keluarga. Saya merasa senang dengan semua ini, tidak saya dapatkan sebelumnya,” ujarnya.
Kepala Smamda Surabaya, Astajab mengatakan kegiatan ini untuk melatih siswa agar memiliki keterampilan dalam merawat jenazah. Mulai dari memandikan, mengafani, menyolatkan dan menguburkannya.
“Sehingga ketika lulus, siswa bisa melakukan itu semua terutama ketika ada keluarga yang meninggal, bisa melakukan perawatan sendiri tanpa orang lain,” jelasnya.
Pada saat praktik akan dilakukan penilaian terkait perlengkapan memandikan jenazah dan prosesnya, perlengkapan mengkafani dan dan prosesnya, mensalati gerakan dan bacaan hingga menguburkan.
Setelah siswa, untuk siswi kelas XII, perawatan jenazah akan dilakukan Selasa (26/3/2024). ril/end
