SURABAYA | duta.co – Laga home Persebaya Surabaya menjamu Persigo Semeru, Sabtu (30/9/2017) menyisakan petaka. Minggu (1/10/2017) dini hari puluhan oknum bonek berulah di bundaran Karangpoh, Tandes, Surabaya terlibat gesekan dengan dua pemuda yang diduga adalah anggota dari pendekar silat Persaudaraan Setia Hati Teratai (PSHT).

Kejadian itu berawal saat ada ratusan anggota PSHT berkonvoi dari Surabaya menuju Gresik. Saat sampai di jalan Balongsari, beberapa bonek dan pendekar silat itu sempat bergesekan. Terjadi adu mulut. Namun situasi tersebut dapat diredam oleh aparat Kepolisian yang berjaga di sekitar lokasi.

Namun tak lama berselang pasca insiden, muncullah dua pemuda yang menggunakan sepeda motor Honda CB bernopol S 4353 DT mendatangi massa bonek. Adu mulut pun tak terhindarkan hingga berujung pada pengeroyokan terhadap dua pemuda yang ditengarai anggota PSHT tersebut.

Puluhan oknum Bonek kemudian menyerang dengan membabi buta dua dengan balok hingga batu. Meskipun dalam kondisi korban tak berdaya para oknum bonek ini masih saja menghajar keduanya. Dari kepala hingga ujung kaki, tak ada yang luput dari serangan.

Bonek yang mengamuk akhirnya ditenangkan jkoordinator supporter, Andi Peci. Dibantu pihak kepolisian, Andi Peci membawa dua korban tersebut ke rumah sakit Muji Rahayu untuk mendapatkan pertolongan. Namun sayang, nyawa keduanya tak dapat tertolong.

Dua pemuda tersebut diketahui bernama Eko Ristanto (25), warga Tlogorejo, Kecamatan Kepoh Baru, Bojonegoro dan Aris (20), warga Simorejosari, Bojonegoro. Keduanya tewas di rumah sakit dengan luka berat di kepala dan lebam di sekujur tubuhnya akibat pukulan benda tumpul.

Lantaran kejadian tersebut, Polrestabes Surabaya langsung bergerak cepat dengan menjembatani pertemuan antara perwakilan PSHT dan bonek, Minggu (1/10) siang di gedung M Yasin Polrestabes.

Ketua Cabang PSHT Surabaya, Maksum Rushadi SH mengatakan, saat ini pihaknya menerima kejadian tersebut dengan lapang dada dan menganggap jika kejadian semalam merupakan musibah yang tidak dikehendaki bersama. Maksum juga akan meredam pergerakan anggotanya dan menyerahkan sepenuhnya proses hukum berjalan yang merupakan kewenangan Kepolisian.

“Kami seperti yang pernah disampaikan akan bertindak rasional, proporsinonal dan profesional. Kejadian semalam memang tidak kami kehendaki bersama,ini adalah musibah. Kami juga akan redam pergerakan anggota dan percayakan sepenuhnya proses hukum,” kata Maksum, setelah bermusyawarah dengan kelompok bonek di Polrestabes.

Senada dengan Maksum, Koordinator Bonek, Andi Peci yang juga hadir menyampaikan permohonan maaf dan ucapan bela sungkawa atas insiden semalam. Peci yang ada di lokasi dan sempat membawa dua korban tersebut ke runah sakit Muji Rahayu juga menyatakan siap menjadi saksi dalam proses penyelidikan yang dilakukan oleh Polrestabes Surabaya.

“Saya mewakili Bonek se Indonesia, mengucapkan permohonan maaf sekaligus turut berbela sungkawa terhadap dua sahabat kami yang tewas dalam kejadian semalam. Semoga ini menjadi titik akhir dari perjalanan kelam bonek, sebab kami sudah berusaha untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Selain itu saya ada di lokasi bahkan turut mengevakuasi korban ke rumah sakit, dan saya siap menjadi saksi,” kata Andi Peci.

Kombes Pol M. Iqbal berjanji akan segera menuntaskan persoalan tersebut. Pihaknya telah memulai penyelidikan dan akan melakukan proses hukum terhadap siapapun oknum yang terlibat. tom/gal

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry