Lokasi pengeboran sumur di depan rumah Abuwang yang disulut api, setelah mengeluarkan bau gas. (DUTA.CO/Abdul Aziz)

PASURUAN | duta.co – Warga Dusun Blawi RT 10 RW 3, Desa Masangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, sejak dua hari ini dikejutkan dengan munculnya bau gas di sumur bor milik Abuwang (36), warga sekitar. Bau gas yang cukup kuat baunya ini, menimbulkan penasaran warga untuk melihatnya ke lokasi. Karuan saja pemilik rumah ikut cemas.

Hanya dalam tempo singkat kabar munculnya bau gas di lokasi depan rumah Abuwang tersebut dipadati warga sekitar. Khawatir menimbulkan dampak negatif, hingga saat ini sumur itu ditutup untuk sementara waktu, karena bisa membahayakan bagi anak-anak sekitar kalau mengetahui bekas pengeboran munculkan api.

Meski demikian, belum ada pihak terkait yang melakukan penelitian adanya fenomena alam yang langka di areal perkampungan padat tersebut. “Saya ngebor sumur baru ini, karena sumur yang lama kondisinya sudah kering. Sehingga saya ngebor tak jauh dari sumur semula dan muncul bau gas,” ujar Abuwang, Minggu (11/11/2018).

Menurut dia, munculnya gas saat dilakukan pengeboran sedalam 20 meter. Bahkan tukang ngebor sempat curiga munculnya bau bukan air. Sehingga takut ada hal yang tak diinginkan, ngebornya dihentikan.”Saat itu saya coba pakai korek api dan ternyata menyala dari dalam lubang sumur itu,” ungkapnya heran.

Ia mengaku kekeringan terjadi sejak sepekan ini akibat kemarau panjang.

Hingga saat ini Abuwang sudah melaporkan hal ini ke pihak terkait. Selanjutnya, ia menutup lubang pengeboran tersebut dengan penutup paralon, agar gas yang keluar dari pipa  berdiameter 2 cm itu tidak dibuat mainan oleh anak-anak warga sekitar.

Meski niatanya untuk melaporkan sudah dilakukan, namun dari pihak terkait belum ada yang meresponnya. Bahkan ia berharap ada tindakan dari aparat terkait, karena munculnya gas alam ini dibilang aneh, lantaran lokasi pemukiman warga dusun tersebut, sangat berjauhan dengan lokasi lumpur Lapindo yang berada di Porong, Sidoarjo.

Abuwang menuturkan, kalau dirinya ingin sumur bor yang berada di depan rumahnya segera ditutup setelah adanya tindakan dari pihak terkait. Sebab ia khawatir dengan munculnya bau gas yang tentunya bisa membahayakan perkampungan yang padat penduduk itu. “Saya inginnya biar ditutup saja, karena bisa membahayakan orang lain,” ucap dia, dengan nada cemas.

Buruh pabrik lem ini, inginkan yang terbaik kalau ada tindakan dari instansi terkait kandungan gas tersebut. Diakuinya, sejak dibor sumur itu, dari dalam tanah kerap terdengar suara gemuruh yang membuat dia dan warga sekitar agak sedikit resah. “Saya inginkan yang terbaik. Sebab sudah saya laporkan ke perangkat desa setempat dan diteruskan ke pihak terkait,” kata Abuwang.

Abuwang berharap ada tindakan setelah dilaporkan. Ia khawatir sumur bor miliknya yang munculkan gas yang bisa menimbulkan api kalau disulut dengan korek api akan berdampak negatif bagi keluarga dan para tetangganya. Sebab bahaya yang akan ditimbulkannya tentunya menjadi tanggung jawabnya selaku pemilik lahan.”Saya tidak ingin ada masalah karena sumur ini,” tuturnya.

Sementara itu, perangkat Desa Masangan, Kecamatan Bangil, Kabupaten Pasuruan, M Roni mengatakan dengan adanya fenomena alam yang muncul di pemukiman warga ini tak menimbulkan keresahan warga. “Kami inginkan adanya tindakan dari pihak lain atau instansi terkait untuk atasi problem alam ini. Karena ini bisa membahayakan,” terang dia.

Pihaknya juga menjaga akan keselamatan warganya. Apalagi lokasi sumur munculkan gas itu berada di sebelah barat RSUD Bangil. “Tentunya kami inginkan tidak ada munculkan keresahan warga sekitar. Sebab mereka khawatir ada masalah yang timbul sejak munculnya bau gas itu. Kalau tak ada tindakan dari pemerintah, maka kami tutup total sumur itu,” imbuhnya. (dul)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry