SITUASI ruang Dahlia 10 RSUD Ibnu Sina tempat korban laka dirawat, beberapa menit sebelum pulang ke rumahnya. Umi Faizah (berkacamata) yang bersimpati memberikan donasi ke keluarga korban (ft.duta: agus)

GRESIK | duta.co – Berbagai masyarakat menunjukkan simpatinya terhadap dua balita korban kecelakaan lalu lintas yang harus kehilangan sebelah kakinya. Mulai warga kelurahan setempat dan perkumpulan medsos hingga perorangan terlihat berbondong memberikan santunan. Alasannya satu, prihatin dengan kondisi si balita yang seharusnya bisa bermain kini terkulai di rumah sakit akibat pemulihan dari operasi amputasi sebelah kakinya.

Suasana ruang Dahlia di paviliun RDUD Ibnu Sina terlihat sedikit ramai, keluarga korban yang masih bersaudara dan penjenguk lain terlihat menghibur korban. Ruang berukuran 9 meter persegi itu pun terdengar isak tangis penjenguk disertai ocehan korban yang meminta mainan. Naufal Afif, 4,5 tahun, dan Muhammad Danish yang masih berumur 2,5 tahun, terlihat sibuk dengan mainannya, mungkin karena tidak ingin merasakan sakit dan merasakan kehilangan satu kaki kanannya.

“Yang ini pak selalu tanya ‘sikilku nangdi pak? (kakiku dimana pak?)’. Kalau sudah gitu miris sekali hati ini mau menjawabnya,” terang Agus Samsuri sembari menunjuk putranya (Afif) yang ditemaninya selama 20 hari di ruang pemulihan dengan pandangan kosong, Rabu 15/11/2017.

Umi Faizah warga perumahan Gresik Kota Baru (GKB) terlihat menitikkan air mata saat melihat kondisi kedua bocah sedang asyik bermain replika android. “Saya berfikir bagaimana kedua anak itu untuk meneruskan pendidikannya. Satu sisi ditinggal ibunya, dan kali ini harus kehilangan satu kakinya akibat terlindas truk tronton. Mudah-mudahan keduanya bisa tabah,” terang pemilik Dinasty Water Park yang berada di GKB, sekaligus memberi bantuan pada keluarga korban.

Selang beberapa waktu kemudian berita menggembirakan tiba dari pihak rumah sakit, di mana keduanya diperbolehkan pulang ke rumah. Dua anak itu diperbolehkan pulang karena pertimbangan kondisi psikisnya, sebab seusia balita pasti tidak nyaman ketika terlalu lama di Rumah Sakit. Kemudian sering nangis dan minta pulang, selain itu, balita kalau terlalu lama berbaring bisa terserang pneumonia, penyakit paru.

Atas pertimbangan itu, pihak Rumah Sakit memberi kesempatan untuk memulangkannya. Di sisi lain, luka pada kakinya juga berangsur membaik. “Tapi masih harus kontrol dua hari sekali. Nanti kontrolnya ditanggung BPJS, karena Dinkes juga ngasih rekom untuk dimasukkan jadi peserta BPJS sebagai penerima bantuan iuran (PBI) bulanan yang ditanggung APBD,” pungkas Kepala Bidang Pelayanan Medik RSUD Ibnu Sina dr Wiwik Tri Rahayuningsih.

Diketahui, Muhammad Danis, bocah umur 2,5 tahun dan sepupuhnya Noval Afif 4,5 tahun, tertabrak truk milik perusahaan petikemas PT Berlian asal Surabaya. Kedua warga Desa Lumpur RT01 Gang 10A ini terpaksa harus kehilangan kaki lantaran diamputasi akibat luka parah. Keluarga pun hingga kini berharap ada perhatian dari pihak perusahaan yang hingga kini belum mendatanginya. (gus/sal)