MALANG | duta.co -Beratnya studi di Fakultas Kedokteran Unisma memang sebanding dengan mulianya pahala yang akan didapat. Bahkan untuk bisa masuk fakultas bergengsi ini sebagian kalangan mencoba berani lewat ‘jalan belakang’.
Waktu studi yang lama, biaya pendidikan yang tinggi, juga beratnya bobot pendidikan yang harus ditempuh, tidak menyurutkan animo masyarakat menyekolahkan putra-putri mereka di Fakultas Kedokteran (FK) Universitas Islam Malang (Unisma).
“Bahkan ada sebagian orang yang berani mendekati saya untuk ‘titip’ dan menyogok. Tapi Alhamdulillah semua dapat saya tepis,” ungkap Rektor Unisma, Prof Masykuri Bakrie.
Orang nomor satu di Unisma ini menyatakan hal tersebut saat membuka acara ‘Baiat Dokter Muda Muslim dan Dokter Muslim Periode XVIII’. Acara yang digelar di Hall hotel Harris, Ahad (28/10) dihadiri seluruh orang tua mahasiswa dan wisudawan. Mereka yang dibaiat mengenakan berbagai baju adat, menunjukan perguruan tinggi ini merupakan kampus multikultural.
Dalam kesempatan yang sama, ditambahkan Dekan FK Unisma, dr HRM Hardadi Airlangga SP.Pd., bahwa segala puji milik Allah semata yang telah menganugerahi nilai lulusan kali ini rata-rata diatas 80. Hingga masuk lima besar fakultas kedokteran di seluruh Indonesia.
“Semoga dengan nilai tinggi tersebut lulusan FK Unisma dapat mewarnai dunia pendidikan kedokteran dan bisa mencerahkan kedokteran Indonesia menuju Unisma World Class University,” jelasnya.
Kali ini wisudawan FK Unisma terbaik adalah dr Elok Zakiyyatu yang meraih IPK memuaskan dan berhasil lulus tepat waktu. Ia menyampaikan motivasinya, bahwa ilmu kedokteran merupakan perantara kesembuhan yang datang dari Allah SWT, dan yang membuat semangat meraih yang terbaik, ialah mengenai keutamaan hadist menjenguk saudara muslim yang sakit, yang akan dimohonkan ampunan oleh 70 ribu malaikat. “Insya Allah kami akan dapat fadilah itu, setiap kali visite pasien,” tuturnya. (dah)
