Tim Unair berfoto dengan para pelaku UMKM yang sudah diberi pelatihan. DUTA/ist

LAMONGAN | duta.co  – Tim Pengabdian masyarakat (pengmas) Universitas Airlangga (Unair) memberikan  pelatihan pengemasan produk bagi pelaku usaha mikro kecil menengah (UMKM). Pelatihan dilakukan di Desa Besur, Kecamatan Sekaran, Kabupaten Lamongan, 13 Juli 2024 lalu.

Pengmas ini digelar untuk mendukung perkembangan UMKM di desa itu sehingga memiliki daya saing dan nilai jual.

Selain item, pelatihan ini diharapkan dapat memberikan pengetahuan dan keterampilan baru kepada para pelaku UMKM dalam menciptakan kemasan produk yang lebih menarik, fungsional dan sesuai dengan standar pasar.

Dengan kemasan yang lebih baik, produk-produk UMKM Desa Besur diharapkan dapat lebih mudah diterima dan bersaing
di pasar lokal maupun nasional, sehingga mampu mendorong pertumbuhan ekonomi desa secara keseluruhan.

Kegiatan ini juga merupakan bentuk komitmen Unair untuk mendukung pemberdayaan ekonomi masyarakat melalui inovasi dan peningkatan kualitas produk lokal.

Kegiatan ini melibatkan para pelaku UMKM dalam sesi-sesi edukatif tentang teknik pengemasan yang efektif, inovatif, dan sesuai dengan standar industri. Peserta pelatihan mendapatkan pengetahuan tentang pentingnya desain kemasan yang menarik, pemilihan bahan yang ramah lingkungan, serta strategi pengemasan yang mampu menjaga kualitas produk.

Dengan bimbingan dari para ahli, pelaku UMKM diharapkan dapat mengaplikasikan keterampilan baru ini untuk memperbaiki kemasan produk mereka, meningkatkan citra merek dan pada akhirnya, meningkatkan penjualan.

Pelatihan ini juga memberikan kesempatan bagi para peserta untuk berdiskusi dan bertukar pengalaman dengan Prof. Dr. Tika Widiastuti, SE, MSi, selaku ketua pelaksana program pengmas ini.

Prof Tika menyatakan bahwa
program ini memiliki cita-cita untuk membawa UMKM yang ada di Desa Besur ke pasar global. Tetapi, agar cita-cita tersebut tercapai tentu kemasan produk yang dimiliki harus sesuai standar.

“Terlebih selama ini, mayoritas bahan yang masih digunakan untuk kemasan produk adalah plastik bening. Maka dari itu, Kades berharap bahwa pelaku UMKM dapat menyimak dan juga langsung mempraktikkan materi yang ada,” katanya.

Untuk itu, kegiatan ini menghadirkan pemateri Dr Dien Mardhiyah, SE, MSi yang merupakan dosen dari Unair yang sangat ahli di bidang pemasaran. Materi yang disampaikan berjudul Urgensi Pengemasan Produk.

Dia menjelaskan ada beberapa fungsi dari pengemasan produk yang menarik, yaitu menjaga keamanan produk, menambah daya tarik, memudahkan penjual dan pembeli, membedakan produk satu dengan lainnya, dan media komunikasi untuk produk itu sendiri.

Selain itu, ada juga pertanyaan lain terkait penentuan kadaluarsa dan cara menjaga ketahanan produk. Tanggal kadaluarsa biasanya diketahui oleh produsen dari segi pemeriksaan kelembaban dan kekedapan produk.

Percobaan kondisi produk perlu dilakukan secara terus menerus, misalnya setiap dua minggu sekali. Apabila di bulan ke-3
ditemukan perubahan rasa, kondisi atau kualitas produk, maka masa kadaluarsa produk hanya 2,5 bulan.

“Lalu, untuk menjaga ketahanan produk, perlu menggunakan kemasan yang tebal dan tidak mudah dimasuki udara, serta kurangi kadar air dan minyak,” katanya.

Materi kedua dijelaskan RR Henny Eka Ferdian atau biasa dipanggil Amik. Dia memiliki pengalaman sebagai pendamping UMKM Tingkat Nasional. .

Dijelaskannya pengemasan produk harus memenuhi 12 kriteria agar bisa masuk ke pasar ekspor, salah satu kendala yang sering ditemui adalah bahasa.

Untuk mencapai pasar ekspor, minimal harus terdiri dari dua bahasa, yaitu Bahasa Indonesia dan Bahasa Inggris. Selain itu, ada kendala terkait Sertifikasi Halal, mengingat Malaysia dan Saudi Arabia mewajibkan standar Sertifikasi Halal dari negara mereka sendiri.

“Tetapi, pengurusan sertifikasi halal pasti akan dibantu oleh BPJPH dan juga Disperindag setempat,” ungkapnya.

Dengan berakhirnya pelatihan pengemasan produk ini, tim pengmas Unair berharap para pelaku UMKM di Desa Besur dapat menerapkan ilmu dan keterampilan yang telah diperoleh untuk meningkatkan kualitas kemasan produk mereka.

Kemasan yang lebih menarik dan fungsional tidak hanya akan menambah nilai jual produk, tetapi juga memperkuat brand lokal dan membuka peluang pasar yang lebih luas.

Kegiatan pengabdian masyarakat ini merupakan langkah awal menuju pengembangan UMKM yang lebih profesional dan berdaya saing tinggi. Semoga pelatihan ini menjadi inspirasi bagi pelaku usaha lainnya untuk terus berinovasi dan berkontribusi pada kemajuan ekonomi Desa Besur. ril
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry