MALANG – Dosen Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) berhasil menekan angka kematian ternak, khususnya pedet dan cempe. Lewat penelitian ini yang bertujuan membantu pertumbuhan anakan sapi atau kambing pasca lahiran agar lebih sehat dan bagus perkembangannya. Uniknya dengan mengandalkan limbah susu, kematian anakan ternak ini dapat ditekan.

Menurut Dr Ir Listiari Hendraningsih MP IPM, salah satu dari tujuh dosen peneliti UMM, bahwa sebagian para peternak sapi maupun kambing pasca lahiran, penanganannya kurang sesuai. Sehingga menimbulkan kerugian, karena hasil ternak tidak sesuai harapan dan cenderung meninggal. Angka kematian pedet hingga mencapai 26 %, artinya dari seribu kelahiran 260 anakan meninggal

“Tingginya angka kematian tersebut berdampak tingginya pula kebutuhan import sapi di Indonesia,” ungkap Listiari, Kamis (23/12) dalam acara Launching produk Fakultas Pertanian Peternakan UMM.

Dosen FPP kampus putih ini menguraikan pula, cara menekan kematian pedet dan cempe tersebut melalui pemberian pakan ternak penuh nutrisi bernama Calf Starter (CS) 1 dan 2 serta Calf Milk Replacer (CMR) dari bahan dasar susu skim.

“Kelebihan produk pakan ini, bahan bakunya berasal dari limbah pabrik susu dan keju,” ujar Listiari.

Dengan pemberian CS dan CMR menjadikan pertumbuhan anakan sapi atau kambing pasca lahiran akan lebih sehat dan lebih bagus perkembangannya.

Produk pakan ternak tersebut, dilaunching oleh Rektor UMM Dr Fauzan MPd di Taman Rekreasi Sengkaling. Hadir Kepala Balai Besar Inseminasi Buatan (BBIB) Singasari Dr drh Kresno Suharto. Sekaligus disaksikan para peternak sapi dan kambing di Malang Raya.

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry