MALANG | duta.co- Institut Tehnologi Nasional (ITN) Malang menciptakan aplikasi pengendalian dan pemanfaatan tata ruang berbasis android studi kasus rencana detail tata ruang. Aplikasi berbasis android ini dicipatakan Mohammad Reza, salah satu Dosen PWK ITN Malang.
“Aplikasi ini diharapkan menjadi telaah serta bahan pertimbangan masyarakat, investor yang ingin menanamkan investasi serta menghindarkan penyalahgunaan lahan, “ujar Reza.
Disamping itu, aplikasi ini bisa digunakan mempermudah seluruh Stakeholders (Masyarakat, Akademisi, Investor dan LSM) dalam mengakses dokumen maupun produk rencana tata ruang.
“Dengan aplikasi ini, pemerintah pusat dan daerah bisa menggunakannya dalam pemanfaatan dan pengendalian produk Rencana Detail Tata Ruang Kota/Kabupaten di wilayah Indonesia,” jelasnya.
Hanya saja untuk memanfaatkan aplikasi tersebut pemerintah kota atau kabupaten tidak serta merta bisa memanfaatkan aplikasi tersebut. “Di Indonesia ada 513 Kabupaten/Kota , tentu saja untuk memanfaatkannya maka harus dikuatkan dengan Peraturan Daerah ( Perda), ” jelasnya.
Dan dalam uji coba, aplikasi ini pihak ITN menjadikan Kecamatan Kepanjen sebagai salah satu sampelnya.
“Aplikasi Mobile Ur-Watch sementara hanya menampilkan satu kecamatan yakni Kepanjen, Kabupaten Malang . Disitu dapat dilihat sejumlah wilayah adanya beberapa yang masuk dalam Ruang Terbuka Hijau ( RTH) serta rencana tata ruang kecamatan (RTRK), ” ungkapnya.
Dan aplikasi tersebut juga langsung dikoneksikan dengan walikota atau dinas terkait serta DPRD serta langsung mendapat jawaban.
“Ini salah satu cara memotong birokrasi yang pasti dihadapi masyarakat,” tandasnya.
Sementara itu, Dr. Ir. Lalu Mulyadi, MT, Rektor ITN Malang menyatakan aplikasi tersebut menindaklanjuti kerjasama ITN dengan Universitas Podomoro Jakarta. “Dimana Podomoro selaku pengembang terkadang kesulitan dengan adanya penggunaan lahan miliknya,” ujarnya.
Oleh karena itu, Universitas Podomoro menggandeng ITN Malang salah satu perguruan tinggi ( PT) yang berbasis tehnologi menciptakan sebuah aplikasi. “Diharapkan aplikasi ini dapat bermanfaat untuk kepentingan masyarakat dan hal ini termasuk dalam Tri Dharma Perguruan Tinggi,” tandasnya ( ais)
