Tim pengmas dan KKN dari Kesehatan Masyarakat, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya. DUTA/ist

MOJOKERTO | duta.co — Mahasiswa dan dosen Analis Kesehatan, Fakultas Kesehatan, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa)  melaksanakan pengabdian masyarakat melalui Kuliah Kerja Nyata (KKN).

Kegiatan bertajuk “Sosialisasi Pemeriksaan Bacterial Vaginosis dan Urin Lengkap terhadap Kejadian Penyakit Infeksi Saluran Kemih pada Ibu PKK di Desa Sumbersono, Mojokerto” itu dilakukan pada 15 Juli 2025 lalu.

Kegiatan ini bertujuan untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan ibu-ibu PKK mengenai pentingnya pemeriksaan dini untuk mencegah dan mendeteksi infeksi saluran kemih (ISK) serta bacterial vaginosis (BV) yang umum terjadi pada wanita.

Kegiatan ini meliputi edukasi kesehatan, penyuluhan tentang kebersihan organ reproduksi, serta pemeriksaan laboratorium berupa pemeriksaan urin lengkap dan swab vagina terhadap 20 orang responden dari kalangan ibu PKK.

Dari hasil pemeriksaan urin lengkap, diperoleh bahwa 50% responden (10 dari 20 orang) menunjukkan adanya kristal asam urat dalam urinnya.

Kadar asam urat yang tinggi dalam tubuh, yang biasanya terjadi akibat konsumsi makanan tinggi purin, pH urin yang terlalu asam, kondisi dehidrasi, adanya penyakit metabolik seperti obesitas, diabetes, atau hipertensi.

Sementara itu, dari hasil pemeriksaan swab vagina, ditemukan bahwa 10% responden (2 dari 20 orang) menunjukkan keberadaan clue cells, yang merupakan indikator utama adanya infeksi bacterial vaginosis.

Sebaliknya, 10% responden lainnya (2 dari 20 orang) menunjukkan kondisi flora vagina yang sangat sehat, ditandai dengan dominasi bakteri Lactobacillus yang berperan penting dalam menjaga pH dan kekebalan area reproduksi wanita.

Dosen pembimbing lapangan DrRahayu Anggraini mengatakan pemeriksaan ini diharapkan dapat memberikan pemahaman lebih kepada masyarakat, khususnya ibu-ibu, mengenai pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan organ reproduksi.

“Melalui program KKN ini, kami ingin memberikan edukasi yang aplikatif sekaligus membuka akses pemeriksaan awal yang mungkin belum banyak dilakukan di masyarakat pedesaan,” ujarnya.

Kegiatan KKN ini mendapatkan sambutan positif dari warga setempat dan Pemerintah Desa Sumbersono. Para peserta juga antusias untuk mengikuti kegiatan serupa di masa mendatang, terutama yang berhubungan dengan kesehatan keluarga dan pencegahan penyakit.

Dengan kegiatan ini, diharapkan masyarakat Desa Sumbersono semakin sadar akan pentingnya deteksi dini terhadap penyakit infeksi, khususnya yang berkaitan dengan sistem urinaria dan organ reproduksi. ril/lis

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry