“Ini sebagai langkah awal untuk antisipasi agar kesehatan warga Medokan Sawah Timur lebih sehat,” ucap Andreas, Minggu (27/10/2024).
Berdasarkan data Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Surabaya mencatat ada 308 kasus gagal ginjal kronis selama semester awal 2024. Kasus gagal ginjal terjadi tidak hanya anak orang tua saja, namun saat ini banyak terjadi anak muda.
“Dengan cek urine ini kami bisa mendeteksi awal agar masyarakar bisa lebih menjaga kesehatannya,” ungkap Andreas.
Andreas menjelaskan penyebab gagal ginjal beragam, mulai kelainan bawaan, dipicu penyakit kronis lain, dehidrasi berat, obesitas, hipertensi, diabetes melitus, hingga gaya hidup tidak sehat. “Dengan pola hidup yang tidak sehat ini yang membuat terjadinya gagal ginjal yang terjadi,” ungkapnya.
Andreas menjelaskan urinalisis atau tes urine adalah prosedur yang menggunakan urine sebagai sampel untuk membantu mendeteksi masalah kesehatan pada tubuh.
“Sebagai contoh jika urine berwarna keruh dapat mengindikasikan adanya infeksi, urine berwarna pekat menunjukkan dehidrasi, dan urine berbau manis mengindikasi penyakit diabetes,” bebernya.
Selain dari warnanya, tes urine juga berfokus pada komposisi, konsentrasi, hingga bau urine. “Ini dipengaruhi berbagai zat tubuh yang terkandung dalam urine, seperti protein, sel darah, bilirubin, glukosa, hingga bakteri,” ucapnya.
Dengan res urine ini bisa mendeteksi awal kondisi kesehatan pasien. “Jadi warga bisa menjaga kesehatan mereka sendiri,” pungkasnya. ril/hms