Nur Indra Perbawa selaku Praktisi Mengajar (dua dari kanan) didampingi Adrianto Trimarjono selaku Dosen Matakuliah Kewirausahaan FEB UWKS (kanan) melihat hasil karya mahasiswa semester tujuh dalam Kewirausahaan Exhibition di UWKS, kemarin. DUTA/ist

SURABAYA | duta.co – Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Wijaya Kusuma Surabaya (FEB UWKS) menggandeng praktisi. Ini dilakukan untuk menggencarkan jiwa entrepreneurship mahasiswa.

Kegiatan ini merupakan bagian dari program Praktisi Mengajar yang diinisiasi oleh Kemendikbudristek yang bertujuan mengolaborasikan pengajar (dosen) dan praktisi untuk memberikan ilmu dan pengalaman kerwirausaha kepada mahasiswa.

Nur Indra Perbawa seorang praktisi entrepreneurship yang mengajar di FEB UWKS mengatakan dengan program ini, praktisi dan dosen pengampu mata kuliah diharapkan dapat menumbuhkan semangat kewirausahaan pada mahasiswa untuk memulai usaha atau bisnis yang bisa mereka lakukan saat masih kuliah.

Menurutnya entrepreneurship  tidak bisa diajarkan secara teori saja, namun perlu praktik yang dibimbing oleh praktisi sehingga langkah-langkah mahasiswa dalam memulai usaha atau bisnis dapat lebih terarah. “Dalam hal ini, para praktisi juga merancang kurikulum pengajaran mata kuliah entrepreneurship yang disesuaikan dengan kondisi lapangan,” ujarnya.

Indra menyampaikan dalam program ini, mahasiswa diajari memulai usaha benar-benar dari nol. Mahasiswa diberikan kebebasan untuk memilih jenis usaha yang mereka inginkan dan kemudian dibimbing oleh praktisi dan dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan dalam waktu hanya dua bulan.

Adrianto Trimarjono, dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan mengaku program ini sangat berguna bagi mahasiswa karena mahasiswa memiliki kesempatan  berdiskusi dan menyampaikan kesulitan saat merintis usaha.

“itu bisa langsung ditanyakan pada praktisi yang sudah memiliki pengalaman di bidangnya. dan mahasiswa harus menyelesaikan proyek usaha ini sebagai nilai akhir dari mata kuliah kewirausahaan,” tukasnya.

Kewirausahaan Exhibition yang sedang berlangsung di kampus UWKS ini, ada enam kelompok wirausaha yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 mahasiswa semester 7 berada dalam bimbingannya.

Dari 6 kelompok tersebut 4 kelompok merintis usaha kuliner (Bonbon Donut, Tummy Tuck Cake, Nasi Bakar S2 dan Sweet Chill) dan 2 kelompok pada jasa mencuci sepatu (Magic Shoes) dan mencuci mobil atau motor (Wash Wash) yang mana mereka memproduksi bahan pencuci atau sabunnya sendiri.

Selama waktu 2 bulan ini, dari memulai usaha, para mahasiswa sudah berhasil menjual jasa dan produk mereka lebih dari 15. Adrianto menambahkan kendala yang ditemui mahasiswa adalah terbatasnya modal serta cara memasarkan produknya.

Selama ini strategi yang dipakai mahasiswa untuk memasarkan produk dan jasanya dengan ditawarkan secara langsung, melalui iklan, exhibition dan juga online market. ril/end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry