SURABAYA | duta.co – Kendati baru akan dilantik menjadi Gubernur Jawa Timur pada 19 Februari 2019, sejumlah Komisi di DPRD Jawa Timur memiliki ekspektasi yang tinggi terhadap Khofifah Indar Parawansa (KIP) mampu membikin terobosan dalam pengembangan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Jawa Timur.
Anggota Komisi C DPRD Jatim, Anwar Sadad berharap Gubernur perempuan pertama di Jatim berani membuat terobosan mengubah branding Bank Jatim yang selama ini dikenal masih menggunakan sistem bank konvensional menjadi Bank Umum Syariah.
Alasannya, kata politisi asal Pasuruan, provinsi Jatim sudah ditetapkan menjadi provinsi percontohan pengembangan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Indonesia. Bahkan Gubernur Jatim Soekarwo yang akan habis masa jabatannya pada 12 Februari mendatang sudah menyanggupi kesiapannya sejak tahun 2014 silam.
“Tapi hingga jelang lengser, spin off Bank Umum Syariah yang sudah digagas sejak 2015 hingga saat ini tak kunjung terealisasi karena kendala permodalan. Saya berharap Gubernur Jatim yang baru berani melakukan terobosan itu,” ujar sekretaris DPD Partai Gerindra Jatim saat dikonfirmasi Senin (21/1/2019).
Pertimbangan lainnya, lanjut Sadad mayoritas penduduk Jatim adalah Islam khususnya Islam ala Ahli Sunnah Wal Jamaah An Nahdliyah (NU). Apalagi, Khofifah merupakan ketua umum PP Muslimat NU pasti punya pemahaman fiqh muamalah yang mendalam.
“Program pengembangan sistem ekonomi dan keuangan syariah di Jatim juga bisa bersinergi dengan pesantren-pesantren di Jatim yang berpengalaman dalam pengembangan ekonomi syariah, seperti Ponpes Sidogiri Pasuruan,” terang alumnus UIN Sunan Ampel Surabaya.
Di tambahkan Sadad, Provinsi Jatim juga telah dipercaya menjadi tuan rumah ISEF (Indonesia Sharia Economic Festival) selama lima kali berturut-turut sejak 2014 hingga terakhir pada11-15 Desember 2018 lalu. “Jadi tunggu apa lagi. Menurut saya itu adalah aktualiasasi ajaran Islam secara lebih subtantif,” pungkas caleg DPRD Jatim dapil Pasuruan-Probolinggo. (ud).
