KEJAM: Dokter Ryan Helmi (kiri) dan istrinya, dr Letty yang tewas dia tembak dengan dua pistol. (ist)

JAKARTA | duta.co – Kejiwaan terhadap dr Ryan Helmi, penembak mati istrinya, dr Letty Sultri, sedang dalam pemeriksaan RS Polri Kramat Jati, Jaktim. Namun, dalam obrolan dengan polisi, tidak ada kelainan pada dr Helmi. Helmi diperiksa usai menembak mati istrinya dengan dua pistol di Klinik Azzahra Medical Center Jalan Dewi Sartika, Cawang, Jakarta Timur.

Kasubdit Jatanras Polda Metro Jaya AKBP Hendy F Kurniawan mengatakan, pelaku tak menunjukkan kelainan. Bahkan, dia menduga pelaku pura-pura tidak waras alias gila. “‎Ya dia kemarin diskusi sama saya lancar kok ngomongnya. Soal ancaman hukuman dan lain-lain,” katanya di Polda Metro Jaya, Senin (13/11).

Hendy menambahkan, dari pengakuannya Helmi tak punya riwayat kejiwaan yang aneh-aneh. Diduga ia berpura-pura kelainan jiwa agar lolos dari jeratan hukum. “‎Karena yang bersangkutan memang tak punya riwayat gila kayanya, ya bisa jadi ya (biar lolos hukuman),” katanya.

Meski begitu, polisi akan tetap menunggu hasil kejiwaan dari Bidokkes Polda Metro Jaya untuk perkembangan penyidikan. “Kalau enggak sore, besok mungkin bisa selesai,” tutupnya.

 

PRAREKONSTRUKSI: Dokter Ryan Helmi menutupi wajahnya di belakang petugas pada prarekonstruksi di Jakarta, Senin (13/11). (ist)

Dibogem Adik Ipar

Sementara itu, penyidik Ditreskrimum Polda Metro Jaya menggelar prarekonstruksi penembakan dr Letty Sultri di klinik Azzahra Medical Centre, Senin (13/11). Dokter Helmi, suami sekaligus pembunuh Letty dihadirkan.

Kehadirannya itu memicu warga dan keluarga korban yang geram. Bahkan, Feri, adik Letty, melepaskan bogem mentah tepat di wajah Helmi.

Pantauan di lokasi, ketika itu, Helmi yang akan lakukan reka adegan kedatangan dia menaiki ojek daring. Helmi yang sudah duluan berada di dalam klinik dibawa penyidik Ditreskrimum ke luar. Saat awak media mencoba mengambil gambar, dikejutkan dengan tinju tangan kanan adik korban.

Sontak penyidik yang membawa pelaku, meraih tangan adik korban. Lehernya pun sempat dikalungkan oleh provos. Tak sempat ditindak, ia langsung diteriaki oleh penyidik. “Adik korban itu, keluarga keluarga,” ucapnya.

Setelah itu, pria yang memakai kopiah hitam dan polo hitam, langsung diamankan pihak penyidik. Ia langsung diberi nasihat. Polisi keudian melanjutkan reka adegan kedatangan Helmi dan tukang ojek daring bernama Rahmat. Ketika reka adegan itu juga dibalas teriakan merendahkan oleh warga. Beberapa bahkan berucap kasar.

Ucapan kasar pun diujarkan oleh Feri saat Helmi kembali dibawa masuk. Bebarapa kali ia terlihat tidak tenang disertai isak tangis. Wajahnya menunjukan ketidakrelaan kepergian sang kakak.  hud, net

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry