SURABAYA | duta.co – Hari ini, Kamis (16/9) ada Focus Group Discusion (FGD) pembangunan Jalan Tol Trans Madura di Kampus Unitomo Surabaya.

Berdasarkan undangan yang beredar, acara tersebut menghadirkan Menkopolhukan RI dan Gubernur Jawa Timur.

Namun dalam pantauan media, Menkopolhukam RI Mahfud MD tidak hadir baik secara daring maupun luring. Pun Gubernur Jawa Timur Khofifah Indar Parawansa juga tidak hadir.

Gagasan pembangunan Jalan Tol Trans Madura sendiri penuh pro kontra, banyak tokoh berpengaruh madura yang tidak setuju.

Bahkan Aliansi Madura Satu (ALMAS) sudah berkirim surat kepada Presiden RI yang berisi penolakan pembangunan Jalan Tol Trans Madura dan pengusulan reaktivasi kereta api Trans Madura serta optimalisasi jalan raya utama yang sudah ada saat ini.

 

Sebagaimana kabar duta.co, para Tokoh Madura menolak tol trans dan usul menghidupkan Kereta Api yang selama ini terkubur.

Para tokoh Madura juga sudah berkumpul dalam sebuah rapat virtual, isinya dengan tegas menolak Jalan Tol Trans Madura dan mengusulkan segera wajudkan transportasi kereta api.

Bangkitkan KA

Para tokoh yang tergabung dalam rapat virtual saat itu antara lain Anggota DPRD Jatim Mathur Husyairi, Ketua PCNU Pamekasan RKH Taufiq Hasyim, Ketua PCNU Sumenep KH Pandji Taufiq, Cendekiawan Nasional asal Madura Gus Islah Bahrawi, Sekretaris AUMA KH Fudholi M Ruham, Aktivis NU Jatim asal Madura Gus Arifin A Hamid, Jurnalis Senior asal Madura Mahrus Ali, Ketua JKSN Bangkalan H Subhan Effendi, KH Dardiri Zubairi Pengasuh Ponpes Nasy’atul Muta’allimin Gapura Timur Sumenep, KH Qusyairi Zaini Pengasuh Ponpes Sabilul Huda Gaddu Barat Sumenep dan beberapa tokoh lainnya.

Aktivis NU Jatim Gus Arifin A Hamid menyampaikan bahwa para tokoh menilai jalan tol Trans Madura lebih banyak mudlhorat ketimbang manfaatnya.

Oleh karena itu mereka lebih mendukung pembangunan kereta api Madura.

“Para tokoh menilai jalan tol Trans Madura lebih banyak mudlhorat ketimbang manfaatnya. Oleh karena itu pilihan yang tepat untuk rakyat kecil adalah segera kembali menghidupkan transportasi kereta api Madura dari kuburan.”

“Tentu saja jalan raya utama Kamal Sumenep yang sudah ada juga harus baik. Lebar dan bangun jembatan layang di pasar Blega dan pasar tanah merah. Dulu pernah ada dan berjaya, sekarang waktunya segera bangkit lagi. Kereta api adalah masa depan Madura dan Madura masa depan ” ucap ketua Koperasi NU Jatim.(*)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry