PERSIK : Pertandingan menjurus kasar saat Persik Kediri menjamu Persipon di Stadion Brawijaya (duta.co/Nanang Priyo)

KEDIRI | duta.co – Meski berhasil meraih kemenangan dalam lanjutan Liga 3 Nasional Group 5, namun ketajaman Persik Kediri perlu mendapat perhatian khusus. Demikian juga penjaga gawang dan faktor emosi pemain, menjadikan evaluasi saat menjamu Persipon Pontianak di Stadion Brawijaya, Sabtu (4/8).

Raihan satu poin, setidaknya menjadikan kekecewaan bagi kubu Persipon karena dalam lawatan ke Pulau Jawa, tak satupun meraih kemenangan. Usai ditekuk tuan rumah Madiun Putra, nasib sama terulang saat dijamu tim Macan Putih dengan skor yang sama.

Namun, faktor ketenangan dan terpancing emosi, menjadikan anak asuh Alfian beberapa kali membuang kesempatan emas. Sedikitnya dari 12 peluang emas pada sepanjang pertandingan, hanya satu yang membuahkan gol. Itupun lewat aksi sundulan Septian Satria Bagaskara pada menit ke – 15, hasil umpan lambung mampu merobek jala Persipon dijaga Segar Bangkit Wigura.

Gol keduanya, merupakan hadiah dari titik pinalti, setelah Bagaskara dijatukan di kotak 16 dan sang algojo Galih Akbar Febriawan.  Ungkapan kekecewaan disampaikan Pelatih Persipon Pontianak, Syahril usai pertandingan. Mengaku faktor kekalahan dengan tuan rumah lebih dikarenakan faktor non tekhnis yaitu angin cukup kencang.

“Anak – anak tidak terbiasa bermain dengan keadaan semacam ini,” jels Syahril usai pertandingan dihadapan sejumlah wartawan. Coah Persipon ini juga melihat pertandingan babak kedua, kepemimpinan wasit tidak begitu bagus. Menurutnya, wasit terlalu berpihak pada tim Persik Kediri.

“Yang saya kesalkan adalah wasitnya. Kelihatan sekali wasit sedikit memihak pada tim lawan. Tadi kejadian pinalti itu seharusnya tidak terjadi,” katanya. Atas hasil ini, maka tim kebanggaan warga Kediri masih memimpin puncak klasemen dengan poin 8. (ian/nng)