Inilah berita yang diunggah website HTI yang membuat Kakanwil Kemenag Kalbar harus mengklarifikasinya. (FT/IST)

PONTIANAK | duta.co — Kepala Kantor Wilayah (Kakanwil) Kementerian Agama (Kemenag) Kalbar, Syahrul Yadi, gerah. Ini menyusul berita di portal HTI (hizbuttahrir.or.id) berjudul “Kanwil Kemenag Kalbar Apresiasi Hizbut Tahrir”. Berita yang dilansir  30 Januari 2016 lalu itu, membuat Syahrul Yadi meradang. Secara tegas membantah dirinya mendukung khilafah sebagaimana pemberitaan tersebut.

“Secara tegas saya katakan, saya tidak mendukung konsep negara khilafah,” ujar Syahrul Yadi kepada NU Khatulistiwa di Pontianak, Ahad (30/4/2017).

Menurut Syahrul, isi dalam pemberitaan tersebut telah melenceng dari maksud pertemuan antara pihak Kemenag dengan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI) Kalbar di Kanwil Kemenag Kalbar, Jalan Sutan Syahrir, Pontianak, Rabu (12/1/2016) silam, yaitu audiensi sekaligus bersilaturahmi.

“Saya nyatakan dengan tegas bahwa berita itu tidak benar, keliru. Yang benar adalah mereka datang audiensi dan mohon berkali-kali. Karena saya sebagai Kepala Kantor, saya coba ya saya terima audiensi mereka. Dengan diterima itu, saya dikatakan mengapresiasi khilafah. Tidak benar,” terangnya.

Syahrul mengungkapkan, dalam pertemuan tersebut dirinya menyampaikan kepada HTI bahwa organisasi yang boleh beraktivitas di Indonesia yaitu organisasi yang mengikuti empat pilar kebangsaan Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika dan NKRI.

“Kalau (syarat) itu tidak bisa (diikuti), maka saya mengimbau kepada semua organisasi, apapun nama organisasinya, jangan sampai berkembang di Kalimantan Barat khususnya. Karena memang bertentangan dengan azas negara kita,” kata Syahrul menerangkan penyampaiannya kala itu.

Lebih lanjut Syahrul mengatakan, tidak ingin dan bukan kapasitasnya menilai apakah HTI termasuk dalam salah satu organisasi yang bertentangan dengan ideologi negara. Namun, setiap organisasi yang tidak mau menerima empat pilar, maka tidak berhak hidup di Kalbar.

“Semua organisasi, kalau tidak menerima Pancasila sebagai azas, itu wajib ditolak. Karena memang Pancasila sudah final,” tegasnya yang juga sebagai Ketua Syuriah PWNU Kalbar ini.

Syahrul mengimbau kepada masyarakat, agar tidak mudah percaya dengan pemberitaan yang belum jelas kebenarannya, khususnya pemberitaan yang telah mencatut namanya sebagai Kakanwil Kemenag Kalbar yang seolah mendukung gerakan HTI dalam memperjuangkan negara khilafah.

“Saya imbau kepada semua yang sudah membaca pemberitaan tentang saya, supaya memahami apa yang saya sampaikan ini. Bahwa berita itu keliru dan tidak benar. Yang benar, apa yang saya klarifikasi (saat) ini,” tuturnya. (hud,cil)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry