Cagub nomor urup 1 Khofifah Indah Parawansa berbaju putih bertopi ala koboi sedang blusukan dipasar hewan Tuban. Tampak sejumlah pedagang sapi berebut photo bersama.‎ (ft/SyaifulAdam)

TUBAN | duta.co – ‎Kunjungi pasar hewan, Calon Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa disambut gembira para pedagang sapi yang berada di Pasar Hewan, Jalan Hos Cokroaminoto Tuban, Minggu (27/5/2018)‎.

Tidak sedikit dari mereka saling berebut untuk sekedar salaman dan photo bersama, bahkan di hadapan wanita kelahiran Surabaya 1965 itu ada pedagang sapi yang menyampaikan keluh kesahnya terkait anjloknya harga jual sapi saat ini.

“Harga sapi saat ini murah Bu, stop daging impor,” ungkap Darwan salah seorang pedagang sapi saat menyempatkan bersalaman dan photo bersama dengan mantan Menteri Negara Pemberdayaan Perempuan di era Gus Dur ‎

Setelah keliling di pasar hewan Tuban serta mendengarkan keluhan para pedagang sapi, Khofifah berpendapat perlu adanya pemetaan yang jelas terkait sentral peternak sapi yang ada di Jawa Timur yang dilakukan oleh dinas terkait di setiap wilayah kabupaten kota untuk terus mengupdate data termasuk populasi sapi yang ada.

“Di pasar sapi ini, kita melihat yang dijual banyak yang besar dan siap potong, tetapi yang terjadi masih ada sapi betina yang dipotong. Maka dari itu perlu adanya pemetaan kembali, kalau bisa jangan sampai ada sapi betina yang dipotong,” terang Khofifah.

Lebih lanjut alumni Ilmu Politik Universitas Airlangga Surabaya ini menyampaikan di Jawa Timur ada sejumlah daerah yang menjadi penyokong sapi terbanyak  seperti di Mojokerto, Situbondo, Probolinggo dan untuk sapi perah ada di Malang.

Maka dari itu Indonesia khususnya Jawa Timur sudah saatnya mempuntai sentra indukan sapi yang disiapkan, seperti di Australia yang mempunyai indukan sapi yang disiapkan secara khusus.

“Kita membutuhkan tempat seperti itu, pemerintah yang menyiapkan itu, karena jika disiapkan oleh peternak itu tidak mudah karena butuh tempat yang luas. Kalau ada indukan sapi secara khusus ini akan melahirkan bibit-bibit sapi yang terjaga kualitasnya,”

Sementara itu mengenai Harga Eceran Tertinggi (HET) mantan Menteri Sosial ini menyampaikan hal tersebut harus terus dijaga mengingat kesejahteraan para peternak, maka dari itu perlu adanya stabilisasi produk, baik sapi maupun daging termasuk daging impor.

“Kabupaten kota yang menjadi sentra sapi bisa terus up-date data, dan itu di sampaikan, agar terus menjaga stabilitas harga,” pungkas Ketua PP Muslimat NU ini (sad)‎

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry