Keterangan foto fronttv

SURABAYA | duta.co – Rabu (21/8) viral video pendek pelajar dan mahasiswa dari Papua mendatangi Markas FPI (Front Pembela Islam) Kota Malang. Mereka meminta perlindungan karena takut dan putus asa, setelah menyaksikan kejadian kekerasan di berbagai tempat, termasuk Surabaya yang bisa memicu kekerasan baru.

Tampak dalam video rekaman front-TV itu, Yaqub bersama para pelajar dan mahasiswa sedang berbincang meminta pengamanan. Mereka mengaku sudah sangat putus asa, khawatir atas keselamatan mereka, usai insiden bendera Merah Putih dibuang ke selokan di Surabaya yang berujung penangkapan 43 Mahasiswa Papua dan kemudian terjadi kerusuhan di Papua dan Papua Barat, Senin (19/8/2019).

Kedatangan warga Papua ini disambut hangat oleh FPI. Andre Aston Wali Laskar LPI Kota Malang dengan senang hati menerima Kedatangan mereka dan memberikan pengamanan. Bahkan Andre meminta para pelajar agar tetap bersekolah dan kuliah di Kota Malang, dan FPI Kota Malang siap melindunginya.

“Sesuai dengan instruksi Panglima Besar LPI (Ustadz Maman Suryadi), diketahui oleh Imam Besar (Habib Rizieq Shihab), kami melindungi orang-orang Papua yang ada di Malang, kami siap melindungi orang-orang Papua yang sedang belajar di kota Malang,” tegasnya.

Jadi, tambahnya, kalau ada gangguan segala macam, tidak sempat lapor ke pihak (aparat), lapor saja ke kami (FPI). “Rumah saya kan ada di bekakang, jadi kalau ada apa-apa sampai masuk, (silahkan) ke rumah belakang. Jadi jangan takut, jangan termakan isu,” ujar Andre Aston Wali Laskar LPI Kota Malang dengan nada serius.

Garansi FPI ini membuat warga Papua lega. Hal ini sekaligus membantah kabar hoax yang menuding FPI sebagai penyebab kerusuhan di Papua dan Papua Barat.

“Berbeda suku, agama dan sebagainya bukan berarti kita tidak bisa bekerjasama dalam bidang kemanusiaan. Warga Papua adalah saudara sebangsa kita, musuh kita adalah OPM, bukan warga Papua,” tambahnya.

Panglima LPI Ustadz Maman Suryadi membenarkan bahwa Markas FPI Kota Malang didatangi pemuda bernama Yakub beserta para Mahasiswa Papua, untuk meminta bantuan penjagaan dan perlindungan kepada keluarga dan para Mahasiswa Papua di Kota Malang, Jawa Timur.

Ustadz Maman menyatakan di belakang Markas LPI Kota Malang memang ada rumah kos yang dihuni oleh para mahasiswa Papua dan keluarganya.

“Teman-teman dari FPI siap membantu dan mengamankan saudara-saudara saya dari Papua. Kita tetap bersaudara, tetap kita akan selalu menjaga teman-teman kita dari Papua,” ujar Ustadz Maman seperti dikutip faktakini.net. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry