SEHAT : Direktur PD BPR Kota Kediri, Sugiharto saat dilantik Wali Kota Mas Abu (duta.co/dok)

KEDIRI | duta.co -Isu bahwa PD. BPR Kota Kediri dalam kondisi tidak sehat, ditepis Sugiharto, selaku direktur utama akan mengakhiri masa jabatannya pada Oktober tahun ini. Ditemui di ruang kerjanya, BUMD milik pemerintah kota ini terbukti telah menyerahkan Pendapatan Asli Daerah (PAD) mencapai Rp 1 milar lebih.

Muncul kabar bahwa BPR Kota sedang mengalami masalah terkait tunggakan kredit nasabahnya. Hal tersebut dibenarkan Sugiharto saat awal dirinya diberi amanah menggelola. “Awal menjabat kantor kami roboh, selain tunggakan kredit dari manajemen lama,” terangnya.

Seiring tahun kedua menjabat, usai dilantik pada 21 Januari 2016, kemudian dilakukan perbaikan manajemen.

“Tepatnya November 2017 melakukan perbaikan NPL pada tubuh BPR hingga hari ini. Termasuk pada 25 besok, kami akan melakukan lelang aset bekerjasam dengan KPKNL Malang,” imbuh lelaki hobi sepak bola.

Hasil lelang ini akan diserahkan ke pemerintah kota merupakan bagian dari PAD. “Bila tahun lalu, kami bisa setorkan Rp 413 juta, pada tahun ini kami harapkan bisa lebih. Total kami telah Rp 1 miliar lebih, selama saya menjabat menyetorkan PAD. Lalu anggapan tidak sehatnya darimana,” jelas Sugiharto.

Salah satu program unggulan BPR adalah Tabungan Pelajar (Tapel), selain nasabah di wilayah Kediri dan Nganjuk.

“Dari modal awal Rp 10 miliar terus kami kembangkan hingga sekarang. Rencana ada suntikan dana sebesar Rp 7,5 miliar ternyata belum terealisasi hingga saat ini,” ujarnya.

Terkait gedung sekarang ditempati, Sugiharto pun berharap uluran tangan dari pemerintah kota untuk disiapkan kantor yang permanen.

“Kami sewa Rp 75 juta setahun, karena bangunan lama tidak segera diperbaiki oleh pemkot Bila ada aset pemkot yang strategis dan lebih representatif, kami sewa pun tidak masalah demi pengembangan BPR,” ucapnya. (nng)

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry