PROTES WASIT : Anak – anak Macan Putih memprotes Wasit Maryono atas terjadinya gol kedua setelah Kiper Persik Tedi Heri dilanggar tim tuan rumah (duta.co/nanang)

KEDIRI| duta.co –Derita dialami tim Macan Putih Persik Kediri benar – benar menguji kesabaran, pertandingan away perdana dijamu PS Mojokerto Putra di Stadion Gajah Mada Mojosari, berakhir dengan kekalahan telak 2 – 0 pada Sabtu (6/5/2017). Ada beberapa catatan saat pertandingan digelar, atas kepemimpinan wasit Maryono dari Kabupaten Takalar Sulawesi Selatan, ketidaksiapan panitia penyelenggaran (Panpel) hingga kuota untuk Persikmania, seharusnya mendapat jatah di tribun ekonomi harus membeli tiket VIP.

Manager Persik, Anang Kurniawan terlihat tak kuasa menahan emosi dan dari mulutnya beberapakali mengucapkan istighfar.  Menurunkan skuad terbaiknya Slamet Sampurna dkk berusaha menekan sejak peluit babak pertama dibunyikan. Karena serangan balik dan berakhir merobek jala Persik dijaga Tedi Heri pada menit ke – 10, tempo permainan anak asuh Bejo Sugiantoro semakin ditingkatkan.

Namun yang terjadi, justru beberapakali pelanggaran di kotak terlarang tim tamu dan gol dicetak Arif Yanggi yang dianulir wasit, karena disangka berbau off side, menjadikan suasana pertandingan memanas.

Emosi suporter pun di luar lapangan juga terpancing, sempat terjadi aksi lempar botol ke arah wasit dan perang batu antar suporter di tribun VIP. “Apa yang dirasakan suporter Persikmania, sama yang kita rasakan. Karena mereka melihat langsung atas banyaknya pemain dilanggar dan gol Persik yang dianulir,” jelas Anang Kurniawan.

Coah Bejo Sugiantoro selama ini terkenal ramah dan murah senyum, juga tak kuasa menaha emosi.

Beberapakali pemain legendaris Persebaya Surabaya ini melayangkan protes kepada asisten wasit atas pemainnya yang dilanggar. Dikabarkan saat turun minum, sejumlah offisial Persik berusaha melayangkan protes, namun pihak keamanan berusaha menghalang – halangi agar tidak terjadi kerusuhan.

Memasuki babak kedua, Persik kembali menggedor jantung pertahanan lawan, namun derita tak kunjung berakhir. Berawal dari kemelut gawang di area kotak penalti, saat kiper Persik berusaha menangkap bola di udara, terjadi tabrakan dengan sejumlah pemain lawan. Ironisnya, wasit tidak segera meniup peluit pelanggaran justru menunjuk titik putih, karena dengan mudah jala Persik kembali kebobolan.

Coah Bejo sontak berdiri dan meminta pemainnya berkumpul di tepi lapangan sebagai bentuk protes.

Setelah sempat ditunda sekira 10 menit, akhirnya pertandingan kembali dilanjutkan, meski pihak offisial Persik sebenarnya meminta wasit yang memimpin pertandingan untuk diganti.

“Setidaknya kami sudah sampaikan, agar wasit diganti karena kami anggap tidak fair play. Namun yang terjadi, justru hingga babak kedua berakhir, anak – anak beberapakali tetap dilanggar,” jelas Anang Kurniawan.

Kepada sejumlah wartawan, Coah Bejo menjelaskan bahwa gol tercipta di babak pertama, jelas – jelas berbau offside namun hakim garis tidak segera mengibarkan bendera. “Kemudian gol tercipta kedua, semua tahu jika itu berawal dari kiper kami yang dilanggar,” jelas Pelatih Persik Kediri.

Apakah akan mengajukan protes? dengan bahasa santun, Manager Persik Kediri menjelaskan jikapun tidak protes, karena pertandingan ini disiarkan langsung tv nasional, tentunya masyarakat bisa melihat langsung segala bentuk kecurangan harus diderita Persik Kediri.

“Kami tidak dendam, saat menjamu PSMP nanti di kandang Persik, kami akan jamu spesial. Bahwa Macan Putih itu cinta damai dan selalu menjaga persaudaraan dengan klub manapun. Semua ini demi kemajuan sepak bola di tanah air,” jelasnya. (nng)

 

 

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry