KEDIRI | duta.co -Menyikapi pernyataan Direktur PD. Pasar Joyoboyo Kota Kediri, HM. Syaiful Yazin akan meletakkan jabatannya usai peresmian Pasar Setono Betek, mendapat beragam komentar dari sejumlah pihak.
Ketua PCNU Kota Kediri, KH. Abu Bakar Abdul Jalil pun angkat bicara, bahwa semua keputusan ada di tangan beliau, saat dikonfirmasi, Jumat (31/8).
Seolah kabar hitam yang selalu memayungi di lingkungan manajemen PD. Pasar, menjadikan tekad bulat dan menjadi keputusan bagi Syaiful Yazin meletakkan jabatannya. Bukan karena tidak mampu menjalankan amanah dari pemerintah kota, namun selama ini dirinya telah berusaha bekerja secara maksimal.
“Saya tak fokus pada ibadah saja, banyak cara untuk melakukan kebaikan tidak harus mengabdi di PD Pasar. Biar yang muda dan punya kemampuan lebih untuk menggelolanya,” terangnya.
Siapa kira – kira yang cocok sebagai penggantinya? Bendahara Dewan Masjid Indonesia (DMI) Kota Kediri ini menyerahkan sepenuhnya kepada pemerintah kota dan atas persetujuan DPRD Kota Kediri.
“Tidak etis bila saya memberikan rekomendasi, sekarang semua ada aturan melalui Fit and Proper Test,” jelasnya.
Atas pernyataan kemunduran ini, Gus Ab, sapaan akrab Ketua PCNU mengaku sepenuhnya keputusan berada di tangan Syaiful Yazin.
“Sepenuhnya di tangan beliau, yang jelas beliau sudah menyampaikan hal tersebut,” jelas Gus Ab, yang juga menjabat Ketua DMI Kota Kediri.
Lepas siapa yang nanti ditetapkan menggelola PD. Pasar yang menanggani sejumlah pasar merupakan aset pemerintah kota, harapan besar disampaikan Ketua Kadin Kota Kediri, M. Solikhin meminta ada perubahan dalam sistem manajemen di Pasar Grosir Kota Kediri. Berapa stok dagangan dimiliki, pasokannya darimana dan dikirim atau dibeli pedagang darimana, semua itu harus terdata.
“Langkah harus dilakukan perekaman data, dari sini bisa dilakukan evaluasi bersama baik bagi pemerintah kota maupun TPID Kota Kediri. dengan data yang valid dan terbarukan, harapannya bisa mendulang pendapatan daerah dari Pasar Grosir,” jelas Solikhin. (nng)
