SURABAYA | duta.co – Memasuki bulan suci ramadhan Tim Pasangan calon Gubernur nomor 1 Khofifah Indar Parawansa-Emil Elestianto Dardak mengajak seluruh elemen masyarakat untuk berkampanye positif di Pilgub Jatim. Hal ini merujuk pada banyaknya kampanye hitam yang menyerang paslon no 1.

“Memasuki bulan ramadhan, jangan lagi berkampanye hitam. Sebaiknya bulan suci dilalui dengan hal-hal baik termasuk berpolitik,” ujar KH. Zahrul Azhar Asad (Gus Hans) Juru bicara Khofifah-Emil, di posko pemenangan Jl Diponegoro Surabaya, Rabu (16/5).

Paslon 1 akan memberi contoh berpolitik dan berkampanye positif. Dirinya berharap, hal ini bisa jadi ajakan positif bagi semua pihak untuk tidak bernegatif campaign yang bisa mendowngrade calon dengan cara-cara tidak terpuji.

Sampai sekarang masih beredar qosidah fitnah, berjudul ambisi. Qosidah yang dimainkan perempuan-perempuan merah itu, meski tidak menyebut nama Khofifah Indar Parawansa, semua tahu targetnya itu. Untuk mengimbangi, sesungguhnya mudah, tetapi, tidak perlu dilakukan sepanjang aturan ditegakkan. Qosidah itu sempat diputar dalam jumpa pers tim Khofifah-Emil.

“Kita bisa bikin qosidah yang sama, dengan judul yang sama, ambisi. Bukankah sudah dua periode membuntuti, tetapi masih tidak tahu diri. Belum paham kalau tidak memiliki kemampuan berarti. Mau dibawa ke mana Jawa Timur ini? Bayangkan, tanpa prestasi, sibuk mengejar ambisi,” demikian Achmad Yani.

Tetapi, apalah artinya mengikuti cara kampanye fitnah. Apalagi selama ini trend elektabilitas Khofifah-Emil terus menanjak dan menyalip paslon lain. Hal ini terlihat dari beberapa hasil survey internal paslon 1 dan survey independen yang dilakukan oleh lembaga-lembaga kredibel.

“Yang terbaru, adalah survey CSIS menempatkan pasangan Khofifah-Emil unggul 15,8% dari pasangan sebelah (Gus Ipul-Puti),” demikian Gus Hans.

Diakui oleh pengasuh pondok pesantren Queen Al Azhar Darul Ulum Jombang ini, bahwa,  selama ini paslon nomor satu sering mendapat serangan kampanye hitam. “Banyak. Videonya dibikin serius banget dan diiklankan di Youtube. Ini kan berarti mereka niat,” ungkapnya.

Tidak hanya ke Khofifah serangan kampanye hitam juga menyasar Emil Dardak. Apakah ini ulah lawan politik di Pilgub? “Saya tidak yakin ini dibikin tim sebelah, paling ya setan yang belum terbelenggu. Semoga pada ramadhon ini tidak terjadi lagi, karena setannya sudah dibelenggu,” kelakarnya.

Beberapa serangan black campaign ke paslon nomor 1 ini diantaranya berupa video qosidah fitnah yang memojokkan Khofifah. Berikutnya tayangan video yang menyerang Emil yang dicreate dengan serius. “Kasihan masyarakat disajikan black campaign. Kan lebih baik memberikan pemahaman politik yang positif apalagi terhadap masyatakat milenial agar tidak anti politik,” kata gus Hans.

Meski begitu dirinya tidak ingin melaporkan masalah ini ke Bawaslu. “Meski banyak yang ingin membuat video yang sama, tetapi kita minta, jangan. Biar masyarakat yang menilai. Toh kampanye hitam akan mendowngrade calonnya sendiri.” (zal)