PALANGKARAYA —  Rapat Kerja Nasional (Rakernas) ke-2 Persatuan Guru Nahdlatul Ulama (Pergunu) di Kota Palangkaraya, Kalimantan Tengah resmi ditutup Ketua Umum Pimpinan Pusat Pergunu KH Asep Saifuddin Chalim, Sabtu (5/5/2018) malam.

Dalam penutupan yang dihadiri oleh seluruh peserta Rakernas tersebut, Kiai Asep memberikan sebuah ijazah. Ijazah berupa bacaan syukur kepada Allah SWT sebanyak tiga kali tersebut dibacakan Kiai Asep dan diikuti oleh 350 peserta Rakernas dari seluruh Indonesia.

Dalam sambutannya, Pengasuh Pondok Pesantren Amanatul Ummah Pacet, Mojokerto, Jawa Timur itu mengawali dengan menerangkan makna berkah atau barokah. Dalam menghadapi kehidupan, barokah ini penting bagi seseorang agar mampu menjalani hidup lebih baik.

“Barokah itu, sedikit lebih, apalagi banyak. Keberkahan ini mewujudkan kesejahteraan. Sedangkan kesejahteraan memunculkan keadilan. Lebih dari itu, keberkahan akan menjadi kekuatan untuk menghadapi kehidupan,” ujar Kiai Asep.

Penulis buku Membumikan Aswaja: Pegangan Bagi Para Guru NU ini juga menjelaskan persoalan pendidikan yang terjadi di tubuh NU. Menurutnya, NU yang kini sedang memajukan pendidikan perlu didukung oleh SDM yang memadai.

“Guru-guru NU perlu meningkatkan pendidikan akademiknya agar bisa juga mengisi universitas-universitas NU untuk keberlangsungan pendidikan tinggi di organisasi. Di sini, guru NU harus mengambil peran,” tutur Kiai Asep.

Putra tokoh nasional KH Abdul Chalim ini terus menekankan terwujudnya tanggung jawab besar guru yang harus dilakukan untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional. Sebab itu, untuk meningkatkan kualifikasi dan kompetensi bagi para guru NU, Pergunu terus berupaya membuka akses beasiswa dengan menggandeng sejumlah pihak.

Dalam kesempatan penutupan Rakernas bertajuk Guru Aswaja Mengawal NKRI dan Islam Rahmatan Lil ‘Alamin ini, hadir Dewan Pakar Pergunu yang juga Rektor Universitas terbuka Prof Ojat Darojat, Ketua PWNU Nusa Tenggara Barat TGH Taqiyudin Manshur, dan perwakilan dari Pemprov Kalimantan Tengah.

Rakernas ke-2 Pergunu ini mengurucutkan pembahasan mengenai lima upaya strategis Pergunu untuk merespon tantangan pendidikan, baik internal maupun eksternal: Pertama, Pergunu perlu menginisiasi pembentukan Komisi/Badan Perlindungan Guru. Kedua, Rumusan pembentukan Pergunu Center, Ketiga Pelatihan Kader Penggerak Pergunu, Keempat Format Peningkatan Manajemen Mutu Sekolah dan kelima Advokasi kesejahteraan guru. (nuo)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry