JAKARTA | duta.co – Penyanyi Syahrini, Senin (9/10/2017), kembali diperiksa Bareskrim Polri terkait kasus penipuan dan penggelapan dana jamaah umrah First Travel. Syahrini yang diperiksa sebagai saksi tiba di Gedung Bareskrim Polri Jalan Medan Merdeka Timur, Jakarta Pusat bersama kuasa hukumnya, Hotman Paris Hutapea. Mereka naik mobil mewah, Bentley, milik sang pengacara.
Kedatangan Syahrini dan Hotman pukul 11.50 WIB langsung menarik perhatian wartawan. Penampilan pelantun ‘Sesuatu’ itu seperti biasa terlihat mencolok. Berbaju kain kaus warna hitam lengan panjang dan celana putih, Syahrini berkacamata unik motif batik pada frame bagian depannya.
Sedangkan Hotman terlihat memakai setelan jas dan celana berwarna biru tua. Tak lupa, ia memakai cincin, dua di tangan kiri dan satu di tangan kanan. Syahrini juga mengenakan cincin bahkan di jari jempolnya.
Usai turun dari mobil, Syahrini dan Hotman pun masih sempat untuk foto-foto di depan mobil mewah tersebut. Tangan kiri Syahrini ‘digapit’ di antara lengan kanan dan tubuh Hotman. Bahkan Hotman sempat menaruh menaruh tangan kedua tangan kanannya di pundak Syahrini dan sempat membuat sedikit kaget pemilik jargon ‘maju mundur syantik’ itu. “Ih laki-laki ini,” ujarnya.
Hotman menegaskan kliennya sama sekali tak menerima fasilitas gratis dari First Travel. “Kami datang untuk menerangkan bahwa Syahrini bukan umrah gratisan,” kata Hotman.
Hotman menuturkan, kliennya mengunakan fasilitas reguler saat berangkat umrah bersama keluarganya. Namun, sebagai imbalan balik, pelantun lagu ‘Sesuatu’ itu diberikan fasilitas VVIP jika memposting fasilitas umrah First Travel di akun Instagram pribadinya.
Dia menyebut, Syahrini menyetorkan uang Rp200 juta ke First Travel. Hotman membantah kliennya menerima bayaran dari First Travel. “Syahrini tidak pernah terima uang Rp5 perak pun dari First Travel,” imbuh dia.
Sedangkan Syahrini enggan berbicara banyak. “Nanti saja ya,” katanya dengan singkat. Syahrini mangkir dua kali karena kesibukannya sebagai penyanyi. Sebelumnya, dia sempat membantah tudingan yang berserta anggota keluarga dibiayai hingga miliaran rupiah ibadah umrah oleh First Travel.
“Semuanya bohong dan enggak benar. Berita ‘kan suka dibuat-dibuat, simpang siur. Awalnya ‘kan aku terciduk, kalian ‘kan senang memberitakan aku begitu. Apalagi media cetak pagi ada bilang a, b, c, d, e. Kenyataannya enggak seperti itu. Kita ‘kan yang tahu, diri kita perkembangan lanjutan di Bareskrim,” katanya. hud, net
