Dokter spesialis anak RSUD Waluyo Jati Kraksaan, dr. Komang Ayu melakukan pendampingan dan pemeriksaan di Puskesmas Leces.

PROBOLINGGO | duta.co – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Probolinggo, Jawa Timur, kembali melaksanakan program pendampingan puskesmas oleh dokter spesialis anak, Rabu (9/10/2024). Kali ini bertempat di Puskesmas Leces.

Program ini merupakan bagian dari upaya peningkatan pelayanan kesehatan ibu dan anak yang dilakukan di 22 puskesmas di wilayah Kabupaten Probolinggo.

Pendampingan ini direncanakan akan berlanjut di bulan November 2024 untuk 11 puskesmas lainnya, sehingga total akan mencakup 33 puskesmas di seluruh wilayah Kabupaten Probolinggo.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo menyebut, program pendampingan ini merupakan mandat dari Kementerian Kesehatan yang didasarkan pada Undang-Undang Kesehatan No. 17 Tahun 2003 serta Peraturan Menteri Kesehatan (PMK) No. 21 Tahun 2021.

Kepala Dinkes Kabupaten Probolinggo, dr. Hariawan Dwi Tamtomo.

Kegiatan ini juga termasuk dalam agenda petunjuk operasional kegiatan (POK) kesehatan dan bertujuan untuk mempermudah akses layanan bagi ibu dan anak, khususnya bagi mereka yang mengalami kesulitan mendapatkan rujukan ke rumah sakit.

“Selain meningkatkan akses layanan, program ini juga bertujuan untuk meningkatkan kompetensi petugas kesehatan di puskesmas,” ujar Hariawan.

Dengan pendampingan langsung dari dokter spesialis anak, petugas kesehatan seperti bidan desa, tenaga gizi, dan dokter di puskesmas dapat memperoleh ilmu terbaru serta pemahaman yang lebih baik terkait isu-isu kesehatan anak, termasuk penanganan penyakit dan masalah gizi.

Menurut Hariawan, program pendampingan ini telah berlangsung sejak tahun 2021 dan dilanjutkan pada 2022, 2023, hingga 2024.

Salah satu fokus utama dari program ini adalah upaya penurunan prevalensi stunting. Dalam pelaksanaannya, kasus anak yang mengalami masalah gizi kurang atau buruk yang memerlukan susu khusus akan dikonsultasikan terlebih dahulu oleh petugas gizi, bidan desa, dan dokter puskesmas, sebelum akhirnya dirujuk ke dokter spesialis anak untuk pemeriksaan lanjutan.

Petugas Puskesmas Leces dan Puskesmas Jorongan menjadi satu kelompok dalam pemaparan materi yang disampaikan oleh dokter spesialis anak RSUD Waluyo Jati  Kraksaan.

Pada kegiatan hari ini, pendampingan dilakukan di tiga titik lokasi yang terdiri dari dua puskesmas, yakni Puskesmas Leces, Puskesmas Jorongan, Puskesmas Pajarakan, Puskesmas Suko, Puskesmas Curahtulis, dan Puskesmas Tongas.

Di Puskesmas Leces, hadir sebagai narasumber, dokter spesialis anak dari RSUD Waluyo Jati Kraksaan, dr. Komang Ayu yang memberikan materi tentang penyakit pernapasan pada anak serta Tuberkulosis (TBC).

Sementara itu, di dua titik lokasi lainnya, pendampingan diisi oleh dokter spesialis anak dari RSUD Tongas, RSUD Wonolangan, serta perwakilan dari IDI/IDAI.

Materi yang disampaikan oleh dokter Ayu di Puskesmas Leces menjadi sorotan penting, mengingat penyakit pernapasan dan TBC merupakan salah satu masalah kesehatan yang cukup sering terjadi pada anak-anak.

Penyakit pernapasan pada anak seperti pneumonia, dapat menjadi serius jika tidak ditangani dengan tepat.

Dokter spesialis anak RSUD Waluyo Jati Kraksaan, dr. Komang Ayu saat memaparkan materi.

Menurut Ayu, anak-anak lebih rentan terhadap penyakit ini karena sistem kekebalan tubuh mereka yang belum sepenuhnya berkembang, terutama dalam kondisi lingkungan yang tidak sehat.

“Tuberkulosis (TBC) pada anak juga menjadi perhatian utama. Meskipun sering dikaitkan dengan orang dewasa, TBC pada anak dapat menimbulkan gejala yang lebih sulit dideteksi,” kata Ayu.

Pendampingan ini memberikan pengetahuan lebih mendalam kepada petugas puskesmas terkait cara mendeteksi dan menangani kasus-kasus TBC pada anak secara dini, serta bagaimana menerapkan langkah-langkah pencegahan yang lebih efektif di masyarakat. hul/afa