Kadis Peternakan Jatim, Indyah Aryani, Kadis Peternakan Situbondo foto bersama dengan Wabup Situbondo. (Heru/duta.co)

SITUBONDO | duta.co – Dinas Peternakan (Disnak) Provinsi Jawa Timur berkunjung ke Pusat Kesehatan Hewan (Puskesmas) Mangaran, Desa Trebungan, Kecamatan Mangaran, Kabupaten Situbondo, Rabu, (20/8/2025). Tujuannya untuk melakukan penilaian petugas inseminasi buatan (IB) berprestasi tingkat Provinsi Jawa Timur.

Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur, Indyah Aryani, mengatakan penghargaan petugas IB berprestasi ini sebagai bentuk apresiasi dari pemerintah atas kinerja inseminator yang tak kenal lelah dalam melayani masyarakat, khususnya peternak sapi.

“Kami ingin memberikan ucapan selamat dan support kepada petugas IB yang luar biasa di lapangan untuk melayani peternak-peternak kita. Karena mereka ini tidak kenal waktu, tidak kenal hujan, tidak kenal panas, kalau ada sapi yang sakit, sapi yang minta kawin ya harus didatangi,” ujar Indy, sapaan akrab Indyah Aryani.

Lebih lanjut, Indy mengatakan, ada beberapa indikator penilaian dalam penghargaan petugas IB berprestasi ini. Diantaranya, kinerja, integritas, totalitas, militansi, keilmuan, dan pelayanan kepada peternak sapi.

“Peserta petugas IB berprestasi ini dari semua kabupaten/kota se-Jawa Timur. Kita ada 38 kabupaten/kota,” ujar Indy.

Ke depan, sambung Indy, pihaknya juga akan menyelenggarakan sarasehan petugas IB. Tujuannya untuk meningkatkan kemampuan para petugas inseminator, para medik, pengawas bibit sapi.

“Semua nanti yang ada di lapangan kita upgrade kondisi, tantangan terkini, dan strateginya seperti apa. Saya juga sangat mengapresiasi kinerja Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo dalam meningkatkan populasi ternak sapi, domba, dan kambing,” tuturnya.

Situbondo ini, sambung Indy, populasi ternaknya terbanyak nomer tiga di Jawa Timur. Untuk sapi saja ada sekitar 155 ribu ekor. Domba dan kambingnya juga luar biasa banyak. Kami berharap Situbondo ini menjadi tulang punggung Jawa Timur supporting untuk peningkatan populasi,” tegasnya.

Sementara itu, Kepala Dinas Peternakan dan Perikanan Kabupaten Situbondo, Achmad Djunaidi menyatakan, peran petugas IB sangat vital dalam rangka meningkatkan populasi sapi, domba dan kambing di Kota Santri.

“Tingkat kelahiran sapi potong di Kabupaten Situbondo ini sangat tinggi, dalam satu tahun tercatat 57 ribu ekor pedet (anak sapi -red). Pedet-pedet kita ini setiap hari Sabtu bertruk-truk dibeli orang-orang Jawa Tengah, Jawa Barat, Jakarta, dan wilayah kabupaten/kota di Jawa Timur. Artinya pedet di Kabupaten Situbondo memiliki kualitas yang tidak diragukan lagi,” jelas Djunaidi.

Lebih jauh Djunaidi mengungkapkan, sektor peternakan menyumbang perekonomian masyarakat Situbondo. “Masyarakat kita yang berprofesi sebagai petani itu kebanyakan memelihara sapi atau kambing. Sapi dan kambing ini dijadikan tabungan untuk biaya sekolah, bahkan banyak anak-anak kita yang sukses gara-gara itu,” tegas Djunaedi.

Setiap inseminator di Kabupaten Situbondo, imbuh Djunaidi, sudah memiliki sertifikat. “Inseminator itu harus memiliki kualitas dan alhamdulillah inseminator kita sudah bersertifikat semua,” pungkasnya.

Di lain pihak, Wakil Bupati Situbondo, Ulfiyah mengucapan terima kasih kepada tokoh-tokoh peternakan yang ada di Kabupaten Situbondo yang telah mempunyai branding tersediri.

“Dengan branding tersebut, maka sapi-sapi di Kabupaten Situbondo semakin terkenal. Kita akan angkat branding sapi lokal tersebut dan akan terus berkolaborasi dengan Kepala Dinas Peternakan Provinsi Jawa Timur maupun Kadis Peternakan Kabupaten Situbondo,” kata Wabup Situbondo.

Terkait dengan penilaian ini, sambung Wabup Ulfi, Inseminator, petugas medik dan dokter hewan Dinas Peternakan Kabupaten Situbondo sangat militan dalam berbagai hal. “Untuk itu, Pemkab Situbondo akan memberikan perhatian kepada mereka agar lebih semangat dalam bekerja dan semakin militan,” kata Wabup Ulfi. (*)

Pewarta: Heru Hartanto
Editor: Nizham Alkafy

Bagaimana reaksi anda?
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry