SURABAYA | duta.co – Seksi Wartawan Olahraga (SIWO) Provinsi Jawa Timur baru-baru ini diduga merilis daftar 19 pemain futsal untuk dua kategori usia, yaitu 10 pemain untuk U-40 dan 9 pemain untuk U-35, yang akan berlaga di Pekan Olahraga Wartawan Nasional (Porwanas) Kalimantan Selatan 2024.

Namun, perkembangan terkini menunjukkan bahwa event ini telah mengalami perubahan jauh dari tujuan awalnya.

Porwanas, yang merupakan singkatan dari Pekan Olahraga Wartawan Nasional, awalnya dirancang sebagai ajang kompetisi khusus untuk wartawan. Event ini pertama kali digelar di Semarang pada tahun 1983, berdasarkan keputusan Rapat Kerja Nasional (Rakernas) SIWO tahun 1982. SIWO sendiri adalah Seksi Wartawan Olahraga yang bernaung di bawah struktur organisasi Persatuan Wartawan Indonesia (PWI).

Namun, perkembangan terkini menunjukkan bahwa Porwanas kini tidak hanya diikuti oleh wartawan, tetapi juga oleh berbagai pekerja media. Lebih mengkhawatirkan lagi, event ini juga diikuti oleh peserta dari luar profesi wartawan yang diberi label sebagai wartawan untuk keperluan kompetisi.

Situasi ini menimbulkan pertanyaan tentang integritas dan tujuan awal dari Porwanas. Sebagai event yang dirancang khusus untuk wartawan, seharusnya ada persyaratan ketat yang harus dipenuhi oleh para peserta. Misalnya, bekerja sebagai wartawan minimal satu tahun, bekerja di perusahaan media berbadan hukum khusus pers atau telah terverifikasi Dewan Pers, memenuhi persyaratan untuk mengikuti Uji Kompetensi Wartawan (UKW) sesuai ketentuan Dewan Pers, mengisi formulir pendaftaran resmi, dan mendaftar sebelum tenggang waktu yang ditentukan.

Selain itu, untuk menjadi anggota PWI, calon peserta harus lulus uji kompetensi wartawan, memiliki sertifikat Organisasi Kewartawanan dan Keorganisasian (OKK), serta mengantongi kartu anggota PWI (kartu biru) dan minimal lulus UKW tingkat muda.

Namun, informasi yang beredar menunjukkan bahwa Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Jawa Timur telah meloloskan para atlet Porwanas dengan mudah, tanpa memenuhi persyaratan yang ketat. Beberapa peserta bahkan dikabarkan langsung mengikuti UKW tanpa melalui tes yang semestinya.

Situasi ini menimbulkan keprihatinan di kalangan wartawan profesional dan memunculkan pertanyaan tentang kredibilitas Porwanas sebagai ajang kompetisi wartawan. Diperlukan evaluasi dan tindakan tegas dari pihak penyelenggara untuk memastikan bahwa Porwanas kembali ke tujuan awalnya sebagai ajang kompetisi yang menjunjung tinggi profesionalisme dan integritas wartawan.

Kepala Dinas Kepemudaan dan Olahraga (Dispora) Jawa Timur, M Ali Kuncoro, menanggapi isu ini dengan menegaskan bahwa Porwanas merupakan kegiatan dari PWI Nasional dengan persyaratan yang ditetapkan oleh panitia pusat. “Porwanas adalah kegiatan dari PWI Nasional, persyaratan sesuai yang ditetapkan oleh panitia pusat,” ujarnya, Rabu,(10/7/2024).

Saat ditanya mengenai isu bahwa SIWO Jawa Timur meloloskan atlet nasional dan pegawai Kominfo yang berlabel ASN untuk berkompetisi di Porwanas Kalsel, Ali Kuncoro menekankan bahwa Pemprov Jatim hanya bersifat mendukung sebagian kebutuhan kontingen, selebihnya harus dikonfirmasi langsung kepada Ketua PWI Jatim. “PWI Jatim akan mendaftarkan atletnya sesuai persyaratan yang dimaksud. Atlet yang berpartisipasi dalam Porwanas harus 100% wartawan asli. Pemprov Jatim hanya bersifat mendukung sebagian kebutuhan kontingen, selebihnya mohon dikonfirmasi langsung kepada Ketua PWI Jatim,” tuturnya.

Dengan adanya permasalahan ini, diharapkan pihak penyelenggara Porwanas dapat melakukan evaluasi dan pengawasan yang lebih ketat untuk memastikan integritas dan profesionalisme ajang kompetisi ini tetap terjaga. (gal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry