DIES NATALIS ke-4 : Rektor Unusa, Achmad Jazidie, bersama dosen dan mahasiswa menerbangkan balon ke udara sebagai tanda dimulainya rangkaian Dies Natalis ke-4 beberapa waktu lalu.|DUTA/endang

Rangkaian Dies Natalis ke-4 Unusa

Rektor Unusa, Achmad Jazidie memberikan sambutan saat pembukaan rangkaian Dies Natalis ke-4.|DUTA/endang

Rangkaian kegiatan Dies Natalis ke-4, Universitas Nahdlatul Ulama Surabaya (Unusa) sudah dimulai. Di tahun keempat ini Unusa terus berusaha untuk menjadi yang terbaik dan terus berbenah untuk bisa menjadi institusi di bidang pendidikan yang diperhitungkan.

Dalam sambutannya, Rektor Unusa Prof Achmad Jazidie mengungkapkan rasa bangga atas semangat mahasiswa Unusa dalam mengikuti ajang lomba debat bahasa Inggris sebagai rangkaian acara Dies Natalis ke-4.

Rangkaian acara Dies Natalis ke-4 Unusa dimulai dengan digelarnya lomba debat Bahasa Inggris. Debat ini untuk menjaring mahasiswa Unusa agar bisa percaya diri untuk tampil di lomba-lomba tingkat regional maupun nasional bahkan internasional.

Rektor Unusa, Achmad Jazidie memukul gong.|DUTA/endang

“Lomba debat bahasa Inggris sengaja digelar bertujuan untuk meningkatkan kemampuan bahasa Inggris secara lisan dan menciptakan kompetisi yang sehat antar mahasiswa. Melalui acara ini kami bisa melihat bagaimana mahasiswa mengasah kemampuan dan mengungkapkan ide dalam Bahasa Inggris, sekaligus menjadi pendorong untuk menguasai pengetahuan global,” kata Prof Jazidie dalam sambutan pembukaan Dies Natalis.

Selain itu, tambah Rektor, juga bisa untuk melatih kemampuan analisis dan membuat judgement dan keyakinan publik, serta memperkuat karakter mahasiswa melalui pemahaman akan permasalahan Nasional dan Internasional beserta alternatif pemecahannya,” tambahnya.

Bahasa Inggris Jadi Kendala

Empat mahasiswa Unusa yang pernah berlaga dalam ajang debat Bahasa Inggris memberikan pengalaman kepada teman-temannya untuk tidak takut dalam setiap lomba Bahasa Inggris.|DUTA/endang

Bahasa Inggris terkadang menjadi kendala bagi para perawat Indonesia. Sehingga mereka kesulitan untuk bisa berkarier di luar negeri. Padahal, permintaan perawat dari luar negeri sangat banyak, karena perawat Indonesia dikenal memiliki keahlian tinggi dan ramah serta telaten.

Banyak rumah sakit di luar negeri, seperti Timur Tengah, Jepang, China dan Amerika Serikat mencari perawat dari Indonesia. Bahkan mereka tidak segan-segan untuk menjalin kerjasama dengan kampus yang mencetak perawat di Indonesia. Tujuannya, agar kampus bisa mengirimkan lulusan terbaiknya untuk bekerja di negara tersebut.

Di Unusa misalnya. Unusa bahkan sudah diminta mengirimkan 150 lulusan perawat ke Arab Saudi setiap tahunnya. Namun, sampai kini, permintaan tersebut masih belum bisa dipenuhi.

Hiburan tari dari UKM Tari Unusa.|DUTA/endang

Faktornya sangat banyak. Selain karena kultur di Indonesia yang menginginkan selalu berkumpul dengan keluarga, salah satu kendala adalah bahasa terutama bahasa internasional, Bahasa Inggris. “Ya itu memang kendala utama. Makanya kita galakkan untuk Bahasa Inggris menjadi sesuatu yang penting di Unusa. Selain Inggris, kita juga ada Bahasa Jepang, Prancis dan Mandarin. Namun tiga bahasa itu masih belum wajib. Ke depan kita akan wajibkan,” ujar Jazidie.

Untuk sementara, Unusa memang mewajibkan Bahasa Inggris bagi semua mahasiswanya terutama keperawatan. Untuk bisa membangkitkan keinginan berbahasa Inggris itu, Unusa menggelar debat Bahasa Inggris di Kampus B Jemursari. Debat Bahasa Inggris ini diikuti banyak mahasiswa dari semua fakultas dan jurusan.

“Kita ingin bangkitkan minat itu. Selain ini adalah seleksi d tingkat kampus untuk bisa mengikuti  National University Debate Championship (NUDC) 2017 ini,” jelas Jazidie.

Tidak mengherankan lomba yang digelar selama dua hari itu, mendatangkan dosen Bahasa Inggris dari Universitas Negeri Surabaya (Unesa) Sueb yang selama ini menjadi pendamping para peserta yang ingin berlaga dalam debat tingkat nasional dan internasional.

Sueb dalam kesempatan itu, Sueb mengungkapkan mahasiswa yang mengikuti debat Bahasa Inggris bukan hanya mengangkat derajad mahasiswa itu sendiri melainkan mengangkat derajad institusinya. “Dari tahun ke tahun NUDC itu semakin istimewa. Makanya semua mahasiswa yang pandai bahasa Inggris berebut untuk menjadi yang terbaik di ajang debat NUDC ini,” tukasnya. \

Selain itu, untuk menumbuhkan semangat mahasiswa lainnya, empat mahasiswa Unusa yang pernah mengikuti debat Bahasa Inggris dihadirkan. Mereka menceritakan pengalaman ketika mengikuti lomba. (end)


Rangkaian Kegiatan

BIDANG OLAHRAGA

  1. Futsal Championship antar fakultas (PIC: Thomas (081335569769))
  2. Festival Hockey Mahasiswa antar Univ dan Pelajar (PIC: Sunanto: 085646755913))
  3. Basket 3 on 3 ( Putra dan Putri) (PIC: Nur Amin (085641791609)
  4. Volley Championship antar Fakultas (Putra dan Putri) (PIC: Abd.Haris (081515241187)

BIDANG SENI

  1. Lomba akustik band (1 tim: 3/orang) antar prodi (PIC: Wahyu (083831055037)
  2. Lomba cipta hymne Unusa (PIC: rita (082232612003)
  3. Stand up comedy (PIC: Drajad (087852729284)
  4. Mading 3 D antar prodi (PIC: Amin (089615750563)

BIDANG PENALARAN

  1. Duta Kampus (PIC: Netty (0813-3549-4966)

BIDANG AGAMA (PIC: Syaikhon (085731588443)

Lomba MTQ, dengan cabang lomba:

  1. Lomba Qiroah (putra/putri)
  2. Lomba Tartil (putra/putri)
  3. Lomba Hifzil 5 jus (putra/putri)
  4. Lomba Hifzil 10 jus (putra/putri)
Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry