Keterangan foto ppp.or.id

JAKARTA| duta.co – Ketua Umum Partai Persatuan Pembangunan (PPP), M Romahurmuziy alias Gus Rommy, mengklarifikasi perihal peringatan yang dilontarkan Ketua Umum Partai Demokrat, Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam keterangannya kepada wartawan di kediaman SBY, kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018).

Berikut 5 Jawaban Gus Rommy:
  1. Saya tidak menyampaikan informasi sembarangan tentang diajukannya Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) sebagai cawapres kepada Pak Joko Widodo. Informasi tersebut berkategori A1, dan saya nilai maksud SBY adalah hal yang wajar saja. Tidak merupakan keinginan yg berlebihan dan juga bukan merupakan hal yang classified. Sebagaimana partai lain dalam koalisi Joko Widodo yang juga mengajukan nama-nama yang diinginkan. Begitupun ketika PPP ditanya soal cawapres, kami juga menyampaikan nama. Hanya bedanya, yang disampaikan PPP ada sejumlah nama dan statusnya untuk dibahas/didiskusikan, bukan merupakan target tunggal.

“Nah, apakah itu yang dimaksud SBY sebagai ‘hambatan dan rintangan’ ketika diwawancarai salah satu stasiun TV swasta, saya menjawab, mungkin saja,” kata beliau dalam keterangan tertulis yang disampaikan kepada redaksi PPP.OR.ID.

  1. Soal cara mengajukan yang berbeda-beda antara satu partai dengan lainnya. Itu, kan, soal cara berkomunikasi saja. Ada yang terang-terangan menyebut cawapres, ada yang setiap bertemu mengingatkan hasil survei yang tinggi, ada yang menggunakan interest grup untuk menyampaikan, atau ada cara lain lagi. Silakan saja. Ini, kan, kontestasi.
  2. Bahwa informasi yang saya terima, ada sejumlah pertemuan Joko Widodo dan SBY tahun ini. Pertemuan terakhir SBY dan Jokowi terjadi baru Ramadhan lalu, juga sudah menyepakati pos kabinet untuk AHY sebagai bagian dan rencana koalisi. Namun jika hari-hari ini pun SBY berubah, itu juga tidak diharamkan dalam politik, karena politik itu dinamis.
  3. Saya berterima kasih atas peringatan SBY, apalagi beliau adalah presiden ke-6 dan tokoh nasional yang sudah terbukti ‘makan asam garam’ dan mampu mengantarkan partainya menjadi pemenang. Hal mana saya perlu banyak menimba ilmu, yang saya alami betul saat Pilkada DKI 2017 yang untuk pertama kalinya PPP bersama Partai Demokrat (PD), PKB dan PAN, dengan bimbingan SBY, mengantarkan AHY utk pertama kalinya muncul di panggung politik nasional.
  4. Saya menghormati apa pun pilihan politik SBY dan PD dalam Pilpres 2019 ini sebagai bagian dari prinsip saling menghormati rumah tangga masing-masing parpol. Yang penting, ‘kutahu yang kau mau’.

Tertanda,

Romahurmuziy (Rommy)

Ketua Umum PPP

Sebelumnya, dalam kesempatan Live: Klarifikasi Komunikasi dengan Jokowi yang disiarkan salah satu televisi swasta, SBY melontarkan peringatan kepada Ketua Umum PPP ini. SBY menyangkal pernyataan Romahurmuziy, yang menyebut dia batal berkoalisi mendukung Joko Widodo karena permintaannya soal posisi calon wakil presiden tidak diterima.

“Itu salah, Bung Romi hati-hati mengeluarkan statement tanpa dasar yang kuat. Bung Romi sahabat saya, saya harap berhati-hati,” kata SBY saat memberikan keterangan di kediamannya di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7/2018). (sk,ppp)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry