Ket. foto youtube

SURABAYA | duta.co – Pergerakan Penganut Khitthah Nahdliyyah (PPKN) bermaksud menggekar diskusi (virtual) terkait peran penting santri, kiai, habaib dalam proses kemerdekaan Republik Indonesia.

“Ini penting! Buktinya, ceramah Gus Baha masih disoal. Intinya, jangan sampai ada yang merasa paling memiliki Indonesia. Seakan-akan republik ini hanya milik dia. Berbahaya. Bisa mengoyak persatuan dan kesatuan bangsa,” demikian disampaikan H Nur Hadi ST, Ketua Umum PPKN kepada duta.co, Kamis (26/8/2021).

Menurutnya, negeri ini harus utuh, jangan terpecah-belah. Maka, jangan ada yang merasa ‘paling berjasa’ dalam proses kemerdekaan RI. “Apalagi sampai mengesampingkan jasa santri, para kiai, habaib yang jelas-jelas tak terhingga demi Indonesia,” urai Cak Nur, panggilan akrab pengusaha otomotif Sidoarjo ini.

Ia kemudian memberi contoh, betapa satri, ulama, kiai dan habaib begitu gigih berkorban demi kemerdekaan Indonesia. “Ini fakta dan tak terbantahkan. Bahwa, pembacaan teks Proklamasi oleh Ir. Soekarno, itu berlangsung di (rumah) Pegangsaan Timur No. 56. Ada nomornya. Itulah rumah saudagar Arab Yaman, Faradj bin Said bin Awadh Martak. Fakta ini tak boleh diabaikan,” tegasnya.

H Nur Hadi ST, Ketua Umum PPKN. (FT.IST)

Jadi? “Apa yang disampaikan Gus Baha (Kiai Bahaudin Nursalim) bahwa  kebangkitan Indonesia itu dimulai dari tahun 1908, dengan munculnya ide melawan Belanda lewat Serikat Dagang Islam hingga menjadi Sarekat Islam, adalah kenyataan. Ironisnya, konon, ceramah itu mulai hilang dari youtube,” tambah Cak Nur.

Kabar terbaru, ceramah Gus Baha, yang trending di Twitter dan menjadi bahan perbincangan warganet belakangan ini, mulai dihapus. Ceramah ulama asal Rembang, Jawa Tengah, ini yang diunggah di Youtube ternyata hilang.

Seperti diberitakan republika.co.id, bahwa, akun Twitter @akticis yang membagikan informasi akun channel NGAJI KYAI mendapat peringatan dari Youtube terkait video ceramah Gus Baha.

Akun NGAJI KYAI selama ini memang kerap me-reupload berbagai video ceramah Gus Baha di Youtube. Kali ini terkait video  Gus Baha yang membahas tentang Sukarno dan PDIP yang dihapus dari Youtube, dan mendapat perhatian warganet.

“Kami telah meninjau konten Anda dan menemukan beberapa pelanggaran serius atau berulang terhadap Pedoman Komunitas kami. Oleh karena itu, kami menghapus channel Anda dari Youtube,” demikian keterangan yang dikutip republika.co.id.

Ya! Satu sisi video itu, lenyap. Di sisi lain, justru muncul melalui channel-channel baru, yang lebih masif. Seperti channel @Rafly Harun, channel TvOneNews dll. “Tidak ada yang salah dari ceramah Gus Baha. Saya sangat setuju, bahwa, kita tidak mungkin tidak menghormati Bung Karno. Beliau itu pahlawan besar, kita hormati. Tetapi, kebesaran beliau jangan disederhanakan hanya lewat partai saja. Itu namanya pengkerdilan,” pungkas Cak Nur. (mky)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry