Para petugas saat melakukan ekskavasi, Candi Patakan di Desa Patakan, Kecamatan Sambeng, Kabupaten Lamongan, kemarin.

Masuki Tahap Akhir 

LAMONGAN | duta.co – Setelah terhenti beberapa bulan, kini ekskavasi Candi Patakan di Desa Patakan, Kecamatan Sambeng, Kabupatem Lamongan kembali dilanjut. Bahkan, ekskavasi  yang dilakukan oleh Balai Pelestarian Cagar Budaya Jawa Timur (BPCB Jatim) bersama Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Lamongan  selama 9 hari ini memasuki tahap akhir.

Arkeolog BPCB Jatim, Wicaksono Dwi Nugroho mengungkapkan, ekskavasi tahap ke lima atau tahap terakhir. Kegiatan  ini sudah mulai dilakukan sejak 21 Juni lalu dan ditargetkan hingga 29 Juni mendatang. “Ekskavasi Candi Pataan tahun ini merupakan ekskavasi tahap ke lima atau tahap terakhir dan direncanakan akan berlangsung selama 9 hari,” kata Wicaksono Dwi Nugroho kepada wartawan, Kamis (23/6/2022).

Pada ekskavasi tahap akhir ini, terang Wicak, menargetkan membuka lahan di sekitar candi utama dan candi perwara yang ada di dalam kompleks candi Patakan. Pada kegiatan ini, juga untuk membuka areal halaman dan pagar keliling yang mengitari kompleks candi. “Kita juga akan berupaya menampilkan jika candi ini memiliki pagar keliling, meski yang tersisa saat ini hanya pagar bagian barat,” ujarnya.

Wicak juga menjelaskan, bila pihaknya juga akan menghitung dan mengukur berapa luas lahan yang dibutuhkan sebagai kawasan konservasi Candi Patakan ini. Perkiraan sementara, lanjutnya,  luasan secara keseluruhan lahan  Candi Patakan mencapai 2 sampai 3 hektar.

Setelah ekskavasi selesai, tandas Wicak, tahapan berikutnya yakni konservasi oleh BPCB Jatim bersama Pemkab Lamongan, yang didalamnya ada juga langkah pemugaran.”l “Tahapan ekskavasi sudah kita nyatakan selesai di tahun ini, nanti dari kami yang ada di kepurbakalaan ranahnya adalah kegiatan pemugaran dan konservasi,” akunya.

Bersamaan dengan ini, lanjut Wicak, yakni pengembangan pemanfaatan yang akan dilakukan bersama antara desa, Pemkab Lamongan dan Perhutani sebagai pemilik lahan. “Di luar dari pelestarian dan konservasi Candi Patakan itu sendiri, ada juga langkah pengembangan pemanfaatan sebagai kawasan wisata, yang nantinya berjalan seiring,” tambahnya.

Sementara hingga hari ketiga ekskavasi tahap kelima ini, tambah Wicak, belum ada temuan baru. Pihaknya masih pada kesimpulan awal, diduga Candi Patakan merupakan situs candi peninggalan masa Airlangga. Dugaan ini berdasarkan temuan-temuan yang ada dan dukungan bukti-bukti arkeologis lainnya. “Jadi kami masih pada kesimpulan awal, dimana situs candi Patakan ini adalah situs peninggalan masa Airlangga,” tegasnya.

Untuk diketahui, ekskavasi terakhir terhadap situs Candi Patakan dilakukan pada September 2021. Ketika itu, tim arkeolog BPCB Jatim berhasil membuka bangunan pagar situs yang mengelilingi bangunan utama. Pada ekskavasi tahun 2020, arkeolog BPCB Jatim juga berhasil menemukan lubang di dalam bangunan utama candi yang diduga adalah tempat persembunyian Raja Airlangga. (dam)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry