SURABAYA | duta.co – Terjadinya bencana di sejumlah daerah serta masalah yang melilit bangsa, membuat puncak Peringatan Hari Santri Nasional (HSN) 2018, diisi dengan Istighotsah kubro.

Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Jatim menggelar Istighotsah Kubro di Gor Delta Sidoarjo Ahad 21 Oktober 2018 untuk Keselamatan dan Persatuan Bangsa.

Ketua Panitia HSN 2018, Reza Ahmad Zahid mengatakan, tema ini dipilih karena banyaknya bencana yang melanda Indonesia, secara beruntun akhir akhir ini.

“Berawal dari keprihatinan terhadap musibah yang bertubi-tubi di negeri ini,” jelasnya di depan wartawan jelang HSN 2018 di kantor PWNU Jatim, Kamis (11/10).

Kiai Resah dengan Hoax Ratna

Sedangkan untuk Persatuan Bangsa, jelasnya, adalah berangkat dari keprihatinan atas berita berita yang hadir tanpa dasar, atau disebut dengan hoax yang dapat memecah belah Bangsa. “Mereka (para Kiai, red) resah,” imbuhnya.

Sementara itu KH Syafruddin Syarif, Katib Syuriah PWNU Jatim, menegaskan istighotsah kubro di tahun ke 3 hari santri nasional ini untuk memohon keselamatan pada Allah.

“Jika tidak dilakukan, 2019 Indonesia akan tenggelam. Kita berkeyakinan tidak akan mampu mengubah takdir kecuali dengan doa, soal cincin api yang bergerak,” tutur kiai mewakili jajaran PWNU ini.

HSN 2018 tersebut, ditargetkan akan diikuti sejuta umat. Mulai dari Kiai, santri, dan juga masyarakat umum, diajak untuk mengikuti Istighosah Kubro untuk Keselamatan dan Persatuan Bangsa.

Massa ini berasal dari para santri se-Jatim, masyarakat umum, para Kiai, pejabat dan seluruh elemen masyarakat lainnya.

Istighotsah Kubro akan diawali dengan Kirab Santri, yang dijadwalkan akan dihadiri oleh Presiden RI Joko Widodo dan KH Ma’ruf Amin. Tetapi dipastikan, hanya bendera merah putih dan bendera NU yang berkibar.

Kirab santri dipimpin Presiden pada pukul 05.30 WIB, dari alun alun menuju GOR Delta Sidoarjo. Tepat jam 07.00 WIB Istighotsah dimulai, dan diperkirakan pukul 10.00 WIB selesai. (zal)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry