SERANGAN: Serangan 59 rudal AS menghancurkan pangkalan udara di Suriah. (reuters)

DAMASKUS | duta.co – Serangan rudal-rudal Tomahawk dari AS merusak pangkalan udara di Suriah. Presiden AS Donald Trump menyatakan, serangan itu sebagai balasan atas aksi serangan kimia rezim Bashar Al-Assad kepada warga sipil di negeri itu.

Talal Barazi, Gubernur Provinsi Homs di Suriah, mengecam serangan Negeri Paman Sam tersebut. Dikatakan Barazi, serangan rudal AS itu melayani tujuan kelompok-kelompok teroris bersenjata dan ISIS. Ditegaskannya, agresi AS itu tak akan mencegah pemerintah Suriah untuk memerangi terorisme. Selama ini otoritas Suriah menyebut para pemberontak sebagai teroris.

“Serangan ini tak akan mencegah kami untuk terus memerangi terorisme. Kami tidak terkejut melihat Amerika dan Israel mendukung terorisme ini,” ujar Barazi dalam wawancara telepon dengan stasiun televisi pemerintah Suriah seperti dilansir kantor berita Reuters, Jumat (7/4).

“Kepemimpinan Suriah dan kebijakan Suriah tak akan berubah,” tegas Barazi.

Presiden AS Donald Trump menyatakan dirinya memerintahkan serangan rudal ke pangkalan udara Shayrat, Suriah menyusul serangan kimia pada Selasa (4/4) waktu setempat.

Menurut Pentagon atau Departemen Pertahanan AS, ada 59 rudal jenis Tomahawk yang ditembakkan dari dua kapal perang AS jenis penghancur. Kedua kapal yang dimaksud adalah USS Porter dan USS Ross yang siaga di Laut Mediterania.

Menurut Pentagon, rudal-rudal itu ditembakkan secara terarah pada pesawat tempur, landasan udara dan pusat pengisian bahan bakar di pangkalan udara Suriah tersebut.

“Rudal-rudal ini menargetkan pesawat tempur, tempat penampungan pesawat, petroleum dan area penyimpanan logistik, bungker suplai amunisi, sistem pertahanan udara dan radar,” terang juru bicara Pentagon, Kapten Jeff Davis, kepada wartawan seperti dilansir Reuters.

Untuk mengaitkan serangan rudal AS dengan serangan kimia di kota Khan Sheikun, Provinsi Idlib, Pentagon menunjukkan foto hasil pelacakan radar. Foto radar itu menunjukkan sebuah pesawat tempur Suriah meninggalkan pangkalan udara Shayrat dan mengudara ke area Khan Sheikhun yang menjadi lokasi serangan kimia pada Selasa (4/4) waktu setempat.

Foto kedua yang ditunjukkan Pentagon, menampilkan kawah bekas ledakan bom yang ada di pangkalan udara Suriah tersebut.

Rezim Suriah telah membantah melakukan serangan kimia tersebut dan menuduh pemberontak sebagai dalang serangan keji itu. Lebih dari 80 orang tewas termasuk puluhan anak-anak dalam serangan kima yang diyakini menggunakan gas saraf sarin tersebut. hud, bbc, rtr

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry