SIDOARJO | duta.co – Muhammad Ridho, warga Kecamatan Krian, Kabupaten Sidoarjo, menilai, ada kekeliruan besar dalam isu kampanye atau dukung-mendukung Pilkada 2024 Kabupaten Sidoarjo. Adalah dimunculkannya isu ‘putra daerah’ untuk menghantam Calon Bupati Sidoarjo nomor urut 01, H Subandi SH MKn yang berpasangan dengan Mimik Idayana dengan tagline BAIK.
“Blunder besar. Itu isu tidak mutu. Justru bisa menjadi bandul balik. Warga Sidoarjo, khususnya Desa Pabean, Kecamatan Sedati tidak akan menggubris isu tersebut. Justru dengan isu itu, orang yang selama ini masih ragu menjadi semakin mantap pilih BAIK (Subandi-Mimik red.). Saya yakin (dukungan) BAIK makin naik,” tegas Ridho, kepada duta.co, Rabu (30/10/24.
Tanggapan yang sama disampaikan Sigit Imam Basuki ST, Ketua Umum JCW (Java Corruption Watch). Menurut Sigit, isu ‘putra daerah’ sudah usang. Yang menjadi problem warga Sidoarjo adalah korupsi. Pembangunan di Kota Udang ini macet gara-gara duit rakyat diembat oknum pejabat. “Kita harus sadar, bahwa, problem Sidoarjo itu korupsi. Bayangkan 3 bupati secara berturut-turut dibui karena duit rakyat,” tegasnya.
Masih menurut Sigit, dirinya adalah putra daerah (asli) Sidoarjo. Lahir di Sidoarjo. Ia paham betul, bahwa, daerah ini menjadi ‘babak-belur’ karena korupsi. “Isu yang ‘putra daerah’ ‘yang dipakai untuk melemahkan Pak Subandi, ini justru menunjukkan ke-pekok-annya. Warga Sidoarjo tahu dan paham, bahwa, problem kita adalah bejatnya mental oknum pejabat,” tegasnya.
Subandi sendiri, tampil dengan senyum menanggapi isu putra daerah. “Saya sejak kelas 3 SD sudah berada di Sidoarjo. Keluarga saya semuanya di (desa) Pabean, Kecamatan Sejati, Sidoarjo. Kediri itu hanya numpang lahir. Dan saya menjadi Kepala Desa (Kades) Pabean sejak tahun 2007, 2 periode. Saya menekuni dunia usaha mulai 1996. Sekarang dilanjutkan istri saya (sebagai Kepala Desa), lalu menjadi anggota DPRD,” jelas mantan Ketua RW di daerah Pabean, Sedati ini.
Subandi juga menegaskan, bahwa, dirinya siap berkorban demi warga Sidoarjo. “Lha kalau saya ditanya apakah putra daerah? Lho saya sudah berkarya untuk Sidoarjo. Pengabdian kita pun untuk masyarakat Sidoarjo. Kalau kita ingin maju, hentikan isu (murahan) itu, bangkitkan pembangunan Sidoarjo, perhatikan keluhan warga Sidoarjo,” tegasnya sambil tersenyum.
Komitmen BAIK memang menjadi magnet tersendiri. Itu terlihat saat Subandi menghadiri undangan peringatan hari santri nasional (HSN) yang diadakan Forum Silaturrahmi Guru Al Quran Balongbendo (Forsigab) di Lapangan Suwaluh, Kecamatan Balongbendo.
Subandi hadir dan melihat langsung penampilan para santri. Puluhan anak-anak langsung mendekat dan bersalaman dengan calon bupati nomor urut 1. Kehadiran Subandi hanya untuk memberikan support dan apresiasi kepada para guru TPQ yang telaten mendidik anak supaya bisa membaca menulis Alquran dengan baik.
“Ini luar biasa, semangat dari anak-anak dan guru TPQ ini harus didukung, karena mereka talah mengajari anak-anak kita bisa baca tulis Alquran dan memiliki akhlak yang baik,” kata Subandi sebagaimana dikutip radarsidoarjo.jawapos.com.
Dukungan untuk para guru TPQ sudah dimasukan dalam 14 program kerja Subandi-Mimik Idayana. Yaitu pemberian insentif untuk guru ngaji, guru agama dan guru swasta. Apalagi selama menjadi Plt Bupati Sidoarjo Subandi telah merealisasikan pemberian insentif kepada 721 guru ngaji, untuk tahun anggaran 2024, nilai insentif yang diberikan kepada guru TPQ ini sekitar Rp 350 ribu setiap bulan, dengan total anggaran Rp 33 miliar.
“InsyaAllah untuk tahun depan, jumlah penerima insentif akan terus kami tambah, supaya semua guru TPQ di Sidoarjo ini semangat mendidik anak-anak kita menjadi anak yang sholeh dan sholehah,” ungkapnya.(loe)