Muhammad Fikri, Head of Community Management and Partnership Bukalapak.com saat menjadi pembicara di STIE Perbanas Surabaya, Jumat (26/4). DUTA/endang

SURABAYA | duta.co – Dunia teknologi tidak boleh diabaikan oleh semua kalangan terutama mahasiswa.

Generasi milenial dari berbagai jurusan atau program studi tidak boleh terpaku pada buku-buku teori semata, namun mulai belajar dari sumber yang lain terutama masalah teknologi.

Karena saat ini banyak perusahaan yang bergerak di bidang teknologi informasi masih membutuhkan tenaga-tenaga kerja yang paham tentang ekonomi, akuntansi dan perbankan. Namun, ada kriteria profesi itu yang banyak dicari perusahan itu.

Tentunya kata Muhammad Fikri, Head of Community Management and Partnership Bukalapak, yang dicari yang bukan hanya paham ilmu yang dipelajari tapi juga paham teknologi.

“Kita saja di Bukalapak masih butuh akuntan untuk mengelola keuangan kita. Tapi tentunya akuntan yang paham teknologi. Karena ke depan kalau sudah ada software yang menggantikan peran akuntan, terus kita mau apa?” tandas Fikri saat menjadi pembicara di depan para mahasiswa STIE Perbanas, Jumat (26/4).

Memasuki digital era, mahasiswa memang tidak boleh diam saja. Jangankan mahasiswa ibu rumah tangga pun juga tidak boleh hanya diam seribu bahasa.

“Mahasiswa harus siap membekali diri dengan perubahan zaman. Mahasiswa ekonomi harus paham financial technology dan sebagainya,” tukas Fikri.

Dikatakan Fikri, jika mahasiswa tidak membekali diri dengan teknologi maka informasi tentang teknologi yang masuk ke dirinya tidak akan banyak berguna. “Kalau begini kan sayang banget,” tandasnya.

Selain itu di era digitalisasi ini, diakui FIkri semua orang terutama mahasiswa harus open minded. Di ini mahasiswa perlu memahami bahwa banyak hal yang perlu dipelajari.

“Ingat dunia bukan hanya berisi kita, teman kita, saudara kita dan tetangga kita. Banyak baca dan bertemu banyak orang karena dari sana kita bisa memahami semuanya,” jelasnya.

Selain Fikri dalam Talkshow Interaktif bertajuk Digitalisasi Bisnisjuga hadir praktisi di bidang Financial Technology, Hendra Akhirul Putra.

Hendra menambahkan teknologi di bidang keuangan ini memang harus dipahami semua orang terutama mereka yang bergelut di bidang ilmu ekonomi dan perbankan.

“Karena ke depan dunia perbankan akan berkembang walau tidak lagi memiliki kantor secara fisik,” tukasnya.

Ketua STIE Perbanas Surabaya, Dr. Yudi Sutarso menyatakan bisnis digital ini merupakan peluang. Artinya, mahasiswa harus bisa membidik peluang-peluang bisnis digital untuk meraih masa depan yang sukses.

 ”Era Revolusi Industri 4.0 bukan lagi sebuah ancaman, melainkan peluang yang harus dikembangkan untuk berinovasi,” terangnya. end

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry