SURABAYA | duta.co – Tidak mudah bagi Partai Golkar (PG) untuk kembali bangkit di Jawa Timur. Kini muncul sayap-sayap baru, seperti Partai Berkarya (PB), yang secara tidak langsung menggali lubang untuk PG.  Apalagi PB sendiri didukung sejumlah tokoh pesantren.

Belum lagi soal Pemilu serentak tahun 2019 yang menggabungkan Pilpres dan Pileg, ini dinilai sebagai pemilu terberat. Pasalnya, dalam pemilu ini banyak menguras tenaga, pikiran dan modal. Namun DPD Partai Golkar Jatim berhasil menambah 2 kursi di tingkat provinsi dan mempertahankan 11 kursi di tingkat DPR RI.

“Pemilu 2019 ini, Partai Golkar Jatim berhasil mempertahankan 11 kursi untuk DPR RI. Sedangkan untuk tingkat provinsi bertambah 2 dari 11 kursi menjadi 13 kursi DPRD Jatim. Kami berterima kasih kepada masyarakat Jatim yang memilih Partai Golkar untuk bisa menambah kursi di Pemilu tahun ini,” ujar sekretaris DPD Partai Golkar Jatim Sahat Tua Simanjuntak saat dikonfirmasi Rabu (15/5/2019).

Faktor Zainuddin Amali

Lebih jauh ketua Fraksi Partai Golkar DPRD Jatim menjelaskan bahwa capaian tersebut merupakan hasil kerja keras dari seluruh pengurus Partai Golkar di Jatim.
Bahkan ditunjuknya Pak Zainudin Amali sebagai Plt Ketua DPD Partai Golkar Jatim pada saat kondisi Golkar Jatim elektabilitasnya drop hanya 3,5 %.

“Kami bersyukur usaha pak Zainudin Amali keliling Jatim berbuah hasil hingga akhirnya perolehan suara DPRD Jatim bisa hampir mencapai 12% suara dan mendapat 13 kursi, hanya kurang 1 kursi dapil Mojokerto-Jombang lepas semestinya bisa dapat 14 kursi,” ungkap Sahat.

Dengan kekuatan mesin partai yang sudah solid, lanjut  Sahat, capaian dari Pemilu 2019 bisa dikatan sangat memuaskan. ”Kami memberikan apresiasi kepada pengurus mulai tingkat propinsi hingga kabupaten/kota se Jatim yang bekerja keras menyakinkan masyarakat untuk memberikan kepercayaan penuh ke Partai Golkar di Pemilu 2019 ini,” beber pria asal Surabaya ini.

Disinggung jatah pimpinan DPRD Jatim yang didapat Partai Golkar sebagai peringkat kelima di bawah PDI Perjuangan, PKB, Gerindra dan Demokrat, Sahat mengaku sudah ada mekanisme-mekanisme yang telah diatur oleh partai dalam menentukan pimpinan di DPRD Jatim.

”Banyak kader potensial yang layak duduk sebagai wakil ketua DPRD Jatim. Nanti DPP Partai Golkar yang menentukan,” pungkas anggota Komisi C DPRD Jatim. (ud)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry