Polisi mengawasi pemuda yang tertangkap razia saat memasang kelengkapan kendaraan di Mapolresta Sidoarjo Jumat (21/12/2018). (DUTA.CO/Loetfi)

SIDOARJO | duta.co – Keberhasilan Unit Delta Speed Satlantas Polresta Sidoarjo yang dipimpin Kasatlantas Kompol Fhrian Saleh Siregar, menggaruk puluhan pelanggar dalam razia kuda liar pekan kemarin, berdampak positif. Setidaknya membuat jera pengendara.

Terbukti, salah satu pengendara yang tertangkap, Fauzen, diduga pelaku balap liar, dengan kendaraan Yamaha 3C1 (V-IX ON) L 5627 PR tampak kapok. Dengan keadaan kendaraan protolan tanpa dilengkapi surat aslinya, polisi bertindak tegas.

Para pelanggar itu terlihat di halaman Mapolresta Sidoarjo sedang memasang kelengkapan mulai dari spion, roda (ban standar) yang semula kecil, setir sepeda motor, lampu kota dan sein.

Fauzen (18) warga Sumorame, Kecamatan Candi, salah satu pemuda ini tertangkap unit Delta Speed, Jumat (21/12/2108). Kepada duta.co Fauzen mengaku kapok (Jera.red) tak akan mengulangi lagi. “Saya terkena razia di alun-alun Sidoarjo. Sebetulnya saya  mau pulang ke Madura,” akunya.

“Ini surat kendaraan masih hidup semua. Namun memang saya belum punya SIM dan kendaraan saya protolan. Saya terkejut karena gak pernah kena razia sebelumnya, jadi kapok,” katanya.

Brigadir Rizal, anggota Satlantas yang mengawasi pemuda yang sedang memasang kelengkapan kendaraan tersebut membenarkan, bahwa, Fauzen sudah membayar denda di pengadilan (kejaksaan) sebesar Rp 500 ribu. “Dengan bukti terlampir namun tetap harus dilengkapi sepeda motornya,” kata Brigadir Rizal.

Sementara Kasatlantas Polresta Sidoarjo  Kompol Fahrian Saleh Siregar saat dikonfirmasi duta.co mengatakan, ketika tertangkap maka kendaraan wajib dikembalikan sesuai aslinya bagi yang protolan. “Itu pun sesudah bayar tilang dan lebih penting lagi membawa surat-surat aslinya,” tutur Fahrian saat ditemui di ruangannya.

Harapan kami, khususnya jajaran Satlantas Polresta Sidoarjo, tegasnya, kepada para remaja yang sudah pernah tertangkap jangan sampai mengulang lagi, dan kepada pemuda atau masyarakat umum jangan sampai suasana pergantian tahun terjadi hal yang tidak diinginkan apalagi sampai kecelakaan, imbuh perwira yang akrab dengan wartawan tersebut.

“Sebab kelengkapan kendaraan faktor dominan terjadinya kecelakaan. Karena itu, tertib dan lengkapi kendaraan sesuai aslinya. Jangan sampai tidak ada spion, roda dikecilkan, knalpot brong bikin kaget pengendara lain. Itu jangan dilakukan,” pungkas Fahrian. (loe)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry