Baidowi (merah) kini harus diamankan di Polsek Manyar. (FT/AGUS)

GRESIK | duta.co – Baidowi (28) asal Sambong Indah Kecamatan/Kabupaten Jombang mengaku gelap mata. Ia bertengkar hingga lawannya Okta Akbid Salat (32) asal Tritunggal Babat, Lamongan mengalami cedera otak berat.

Keduannya sama-sama menjadi karyawan pabrik mie instan di Kecamatan Manyar, Gresik. Diduga perkelahian dipicu adanya hubungan istimewa antara Okta dan istri Baidowi hingga dirinya diamankan polisi, Jumat (23/3/2018).

Baidowi suami Noviana Siska yang keduannya merupakan karyawan pabrik mie mengaku awalnya tidak mencurigai hubungan istrinya dan Okta (korban). Saat itu Baidowi melihat isi pesan yang ada di HP istrinya mendapati percakapan intim istri dan Okta yang satu sift di tempat kerjanya. Kemudian nomer korban diblokir, hingga berlangsung beberapa hari.

“Awalnya dari pemblokiran nomer dia (Okta) dan saya lakukan agar tidak lagi ada hubungan keduannya. Tapi istri saya dan Okta satu sift di pabrik mie, jadi bisa ketemu lagi, sementara saya beda sift dan menjaga anak,” kata Baidowi mengawali ceritanya saat berada di Mapolsek Manyar, Gresik.

Ia melanjutkan ceritanya, pada hari Rabu (21/3) Okta mendatangi rumah kos Baidowi di dusun Sekar Putih Desa Sukomulyo Kecamatan Manyar, Gresik. Okta datang dan mengaku sebagai pacar Noviana yang tidak lain adalah istrinya. Meski kaget, Baidowi mempersilahkan masuk dan menanyakan maksud kedatangannya.

Okta mengaku tidak bisa melupakan pacarnya (Noviana), dan ingin meneruskan niatnya itu. Setelah terjadi perdebatan antara Okta, Baidowi dan Noviana kemudian persetujuan pasutri berlanjut. Hingga ada kesimpulan Noviana dipulangkan ke orang tuannya, ke Jombang pada hari Kamis (23/3).

“Hari Kamis saya pulangkan istri dan anak saya agar tidak kembali ada hubungan keduannya. Pesan mertua saya disuruh mengajak Okta untuk menceritakan permasalahan ini, agar tahu duduk perkaranya,” papar Baidowi.

Baidowi akhirnya kembali ke Gresik dengan mengambil nomer selular istrinya yang dipasang di HPnya. Selang beberapa saat korban kemudian menelpon dan menyatakan kembali niatannya mencari Noviana. Karena rasa keingintahuan, ia memaksa bertanya sejauh mana hubungan mereka.

“Dia (Okta) mengaku telah melakukan hubungan intim sebanyak tiga kali, dan dia bilang tidak hanya khawatir dengan istri saya saja. Tapi dia juga khawatir dengan isi yang ada di rahim istri saya. Saat itu langsung saya ajak janjian hari Jumat (23/3) untuk menemui mertua saya di Jombang,” tambahnya.

Setelah Jumat pagi keduannya bertemu di parkiran perusahaan tempat keduannya bekerja. Hingga memutuskan untuk menemui orang tua Noviana, meski Okta berniat pada hari Minggu. Setelah berbincang cukup lama, Baidowi mengajak Okta ke kos nya terlebih dulu, keduannya pun menuju kos Baidowi

“Setelah masuk kos, dia saya tawari minum dan saat itu saya gelap mata dan terjadi perkelahian, saya juga tidak sadar ambil palu di atas almari langsung saya pakai memukul. Berakhir di lantai bawah, ingat-ingat sudah banyak tetangga kos berdatangan,” tambah pria yang terlihat pelipisnya ada goresan akibat perkelahian itu.

Di depan wartawan dan anggota polisi di Mapolsek Manyar, dia mengaku gelap mata dan khilaf. Tetangga kos yang mengetahui korban terkapar akhirnya membawanya ke RS Petrokimia Gresik. Tidak berselang lama, anggota Reskrim mendatangi Baidowi yang kala itu dirinya sedang merenung di dalam kamar kosnya.

Kanit Reskrim Polsek Manyar Aiptu Asis menerangkan pihaknya baru sebatas dugaan dan pengamanan pada pelaku (Baidowi). Sebab korban (Okta) sendiri belum bisa dimintai keterangan, untuk itu ia akan berusaha memanggil kedua belah pihak terlebih dulu. Minimal keluarga mereka juga akan dipanggilnya untuk dimintai keterangan.

“Sementara masih proses pengamanan pada Baidowi untuk kami mintai keterangan kronologisnya, karena masih sepihak. Sedangkan proses hukum kami masih menunggu pihak korban yang merujuk ke delik aduan. Bisa jadi ke pasal 184 KUHP ketentuan pidana perkelahian satu lawan satu. Atau nanti ke pasal 351 KUHP pada ketentuan pidana penganiayaan,” tukas Aiptu Asis.

Sementara itu korban sendiri belum bisa diperbolehkan untuk di jenguk sebab masih dalam observasi perawatan khusus. Pihak rumah sakit sendiri tidak bisa banyak berkomentar, hanya terlihat keluarga korban yang menunggu dan enggan berkomentar. Korban sendiri saat ini mengalami cedera otak berat (COD) dan belum bisa diketahui kondisinya.

“Korban dalam penanganan dokter bedah saraf, dan belum bisa menyimpulkan. Kita masih menunggu statusnya terlebih dulu dengan melakukan observasi, dua hari ke depan mungkin bisa terlihat hasilnya,” pungkas kepala Instalasi Gawat Darurat (IDG) RS Petrokimia Gresik.(gus)

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry