KEDIRI | duta.co -Menyebut nama Ali Mukhson (36) warga RT. 01 RW. 03 Dusun Nglaban Desa Maron Kecamatan Banyakan, yang sehari – hari bekerja serabutan di sawah, sejumlah tetangga menyebut dikenal pendiam dan jarang berkumpul dengan tetangganya.
Apalagi setelah menikah dengan Siti Juariyah pada 8 tahun lalu, kemudian dikaruniai satu anak perempuan kini duduk di bangku kelas 2 SD, menjadinya jarang keluar rumah.
Seperti disampaikan, Mujiono, Ketua RW menjelaskan awalnya tidak mengetahui jika pelaku pembunuhan adalah warganya.
“Karena selama ini, pelakunya jarang terlihat, lebih banyak di rumah,” jelasnya, saat ditemui di rumahnya, Jumat (22/11/2018). Diduga kuat menjadikan pelaku nekat, karena faktor emosi, karena didapat keterangan bila istrinya mengakui telah selingkuh dengan korban.
Diberitakan sebelumnya, Ali Mukhson nekat menghabisi nyawa Baidowi (40) warga RT. 01 RW. 04 Dusun Geneng Desa Maron Kecamatan Banyakan, di lokasi persawahan tidak jauh dari tempat dia tinggal. Pengakuan pelaku kepada pihak Kepolisian, bahwa korban diduga melakukan selingkuh dengan istri pelaku.
“Akhirnya dengan menggunakan HP milik istrinya, seolah – olah diajak bertemu lahan sawah tidak jauh dari rumah pelaku. Begitu korban datang, langsung diserang dan berakhir hilangnya nyawa. Saat ini pelaku kami amankan bersama barang bukti,” jelas Kasubag Humas Polres Kediri Kota, AKP Kamsudi.
Atas tragedi Malam Jumat berdarah ini, menjadikan warga sekitar ketakutan dan mereka memilih menutup rumah rapat – rapat hingga berita ini diturunkan. Disampaikan Badrul Munir, Ketua RT ditemui di rumahnya, saat kejadian warga melakukan Jama’ah Yasinan, kemudian mendengar suara tangisan seorang warga. Kemudian warga berdatangan dan diketahui bila pelaku usai membacok orang.
“Saya langsung melaporkan kejadian ini ke Polsek Banyakan. Para warga ketakutan atas kejadian ini, bahkan hingga pagi, semua rumah terlihat tertutup rapat,” jelasnya Badrul Munir. Para tetanga pelaku tidak menyangka jika pelaku ini nekat melakukan perbuatan ini. (ika/nng)
