NOVEL BASWEDAN menjalani tes membaca di RS Singapura.

JAKARTA | duta.co – Aparat Polda Metro Jaya memeriksa intensif seseorang berinisial AL yang diduga sebagai pelaku penyiraman penyidik senior KPK Novel Baswedan. Namun polisi bisa menyimpulkan apakah yang bersangkutan sebagai pelaku atau bukan.

Kadiv Humas Mabes Polri Irjen Setyo Wasisto mengatakan setelah mendapat informasi dari Novel saat perawatan di Singapura, pihaknya langsung bergerak. “Kabar tersangka kasus Novel Baswedan bahwa beberapa hari lalu tim dari Polda metro dan Bareskrim ke Singapura menemui Saudara Novel dari sana mendapatkan keterangan ada satu orang yang dicurigai,” kata Setyo di mainhall Polda Metro Jaya, Jakarta, Rabu (10/5/2017).
Menurutnya, tim Reskrim Polda tengah melakukan penyelidikan terhadap seseorang berinisial AL. “Sampai sekarang masih dalam penyelidikan, pengembangan, dan pengecekan alibi dia,” sambungnya.

Didampingi Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Argo Yuwono, Setyo mengatakan, dari penangkapan tersebut, polisi belum dapat menyimpulkan apakah yang AL merupakan pelakunya. AL juga belum berstatus tersangka pada kasus ini. Sebab, AL masih diperiksa kepolisian mengenai alibi yang bersangkutan.

“Masih kami dalami ya, tolong hormati asas praduga tak bersalah. Tolong rekan-rekan hormati itu,” katanya

AL ditangkap polisi terkait kasus penyiraman air keras kepada penyidik senior KPK Novel Baswedan. Sampai saat ini, polisi belum menetapkan AL sebagai pelakunya.
Lalu siapakah AL ini? Argo menyampaikan, sosok AL ini didapat dari sebuah foto yang diserahkan oleh Novel ke penyidik. Polisi kemudian mendalami sosok AL ini hingga akhirnya ditangkap di kawasan Jakarta pada Selasa 9 Mei.

“(Foto AL) dapat dari korban. Kami lakukan pengembangan hingga kami amankan AL ini,” cetus Argo.

Dalam kesempatan yang sama, Kadiv Humas Polri Irjen Pol Setyo Wasisto mengatakan, pihaknya masih menggali keterangan dari AL ini. Belum jelas juga apakah Novel mengenal sosok terduga pelaku tersebut.

“Masih pendalaman. Yang jelas sudah dijelaskan. Bahwa tim mendapatkan foto dari Novel. Kami menghormati praduga tak bersalah. Tolong hormati azas praduga tak bersalah,” lanjutnya.

Setyo juga belum bisa menyimpulkan status AL dalam kasus tersebut. “Saksi juga bukan, masih kami dalami,” sambung Setyo.
Membaik

Sementara itu kondisi Novel Baswedan setelah selama 29 hari menjalani perawatan mata intensif di Singapura sejak peristiwa penyiraman air keras pada 11 April 2017 semakin membaiak. Setelah menjalani serangkaian pengobatan dan perawatan intensif di Singapura, terdapat sejumlah perkembangan yang dialami Novel.

Juru Bicara KPK Febri Diansyah mengatakan, kemarin telah dilakukan pengetesan membaca huruf dan angka di tembok. Menurut Febri, mata kiri Novel hanya bisa melihat huruf dengan ukuran terbesar di bagian paling atas. “Namun mata kanan sudah lebih maju, bisa melihat hingga yang terkecil,” kata Febri saat dikonfirmasi, Rabu (10/5).

Selain itu, dokter juga mengobservasi kedua mata Novel menggunakan alat. Tekanan mata Novel bagus dan berada di angka normal yaitu 15, ada pertumbuhan selaput kornea, dan tidak ada infeksi.

Sedangkan mata kiri yang lebih banyak terpapat cairan air keras tersebut, tekanan mata 19 (lebih tinggi dari kanan), penumpukan kalsium stagnan, dan pembuluh darah sekiling bola mata yang berfungsi hanya samping kiri.

“Diharapkan ada peluang aliran darah dari sisi kiri bola mata bisa memenuhi dan merangsang pertumbuhan pembuluh darah bagian lain,” papar Febri.

Pada 11 April lalu, Novel disiram air keras oleh dua orang tak dikenal usai menjalani Salat Subuh di Mushola dekat rumahnya di Kelapa Gading, Jakarta. Meski demikian, polisi belum juga menemukan pelaku penyiraman air keras terhadap Novel.   hud, det

Express Your Reaction
Like
Love
Haha
Wow
Sad
Angry